Rabu, 28 Desember 2011
TUGAS 13
Banjir di Jakarta
Banjir di Jakarta.Kalau kita dengar kota jakarta pasti sudah terkenal dengan kota metropolitannya dan kepadatannya, selain itu ada hal yang tidak pernah terlewat atas kota jakarta yaitu banjir di jakarta.Sudah menjadi langganan tiap taun banjir di jakarta ini, sehingga kota tersebut menjadi banyak pembicaraanpa di media masa apa yang menjadi penyebab banjir di jakarta ini terus terjadi tiap tahunnya. Kalau berdasarkan info yang saya dapat bahwa dikabarkan karena penyebab banjir di jakarta tersebut mengakibatkan tinggi permukaan laut mulai naik, sehingga hal ini sangat membahayakan sekali bagi keamanan masyarakat kota tersebut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto kepada para wartawan di Balaikota, Jakarta, Selasa (26/10/2010), mengatakan, genangan terjadi akibat drainase di jalan tersumbat. Prijanto juga mengakui, banyak drainase yang saat ini tersumbat di wilayah Jakarta. "Memang masih banyak. Ini semua akan diselesaikan di program tahun 2011. Di situ akan ada crossing saluran-saluran. Itu semua akan diperbaiki," katanya.
Jadi, hingga akhir tahun, Jakarta tetap tergenang jika hujan? "Iya," jawab Prijanto singkat.
Prijanto menambahkan, pada 2011, ada 56 lokasi genangan jalan arteri dan kolektor di DKI yang akan diselesaikan. Angka ini terdiri dari 15 lokasi di Jakarta Pusat, 5 lokasi di Jakarta Utara, 6 lokasi di Jakarta Timur, 11 lokasi di Jakarta Selatan, dan 19 lokasi di Jakarta Barat. Total anggaran untuk penyelesaian lokasi genangan ini mencapai Rp 102,4 miliar.
Selanjutnya, pada 2012, ada 17 lokasi genangan yang akan dibenahi. Penyelesaian ini akan memakan dana Rp 35,2 miliar. Sementara itu, tahun ini, ada 33 lokasi genangan yang diperbaiki dengan menghabiskan dana Rp 65,7 miliar. Selain itu, saat ini ada dua drainase di sekitar Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin yang diperbaiki. Dia mengakui, drainase itu tak cukup besar untuk menampung air hujan. demikian dulu info dari saya mengenai banjir di jakarta, berita ini akan saya update jika ada perkembangan yang baru mengenai banjir yang menimpa kota jakarta tersebut
Rabu, 16 November 2011
Tugas 12
Fakta-fakta penyebab anggota DPR tidur
Jangan terlanjur berpikir buruk tentang anggota DPR yang tidur di dalam ruang persidangan. Karena, berbagai alasan bisa terjadi. Memang ada penyebab negatif tetapi juga ada alasan manusiawi yang harus dimaklumi.
- Anggota DPR selalu menghargai nasehat orangtua. Kata orang tua tidur siang itu penting dan sehat, supaya terhindar dari penyakit berbahaya dan awet muda.
- Tidur tidak tidur, mereka dibayar. Jadi, lebih baik tidur
- Pasti akan gantuk mendengar pembicaraan berbelit, tidak berisi, penuh daya khayal, munafik, berliku, kaku, tak ada tujuan pasti arahnya,
- Kalau ingin menjatuhkan musuh besarnya seperti seperti Sri Mulyani anggota DPR pasti bersemangat dan pantang menyerah. Dijamin 7 hari 7 malam melek terus karena demi memperjuangkan kepentingan dirinya dan partainya,
- Tidak semua anggota DPR tidur. Mereka hanya tidur bila bicara soal rakyat. Tapi bila sudah bicara tentang duit, gaji, tunjangan, posisi jabatan, proyek, matanya melek smua hingga dinihari.
- Mereka tidak tidur. Mereka sedang merenung dan bermimpi bagaimana agar rakyatnya dan dirinya tambah kaya, setidaknya balik modal, karena gajinya banyak disetor ke kas partai, bayar cicilan vila dan mobil mewah, dan konstituen! Pada saat yang sama gerak mereka tak bebas lagi setelah ada KPK.
- Karena yang dibahas dalam sidang tidak menyangkut kepentingan diri sendiri dan partainya. Seandainya menyangkut individu dan partai, pasti diskusi dan interupsi tak pernah putus.
- Ruang sidang sangat nyaman tempatnya dingin harum dan kursinya nyaman sekali. Makanya kalo sudah duduk lupa berdiri.
- Mereka memikirkan nasib bangsa ini tanpa henti. Jadi kalo pas sidang mereka tidur kelelahan, biar masyarakat bisa melihat betapa “capek” mengurus bangsa ini.
- DPR selalu menjujung tinggi hukum dan undang-undang dalam setiap mengemukakan pendapat. Dalam aturan tata tertib persidangan, hanya dilarang mengganggu jalannya sidang. Sehingga, tidur saat sidang tidak melanggar aturan dan undang-undang.
Sumber :
http://dunia-panas.blogspot.com/2010/08/10-fakta-penyebab-mengapa-anggota-dpr.html
http://bodrexcaem.blogspot.com/2011/07/inilah-fakta-penyebab-mengapa-anggota.html
opini :
aduuhh.. gimana negara mau bener klo para aparatur negaranya juga pada tidur eaktu ngerjain tugas negara, harusnya para anggota DPR yang terhormat malu, indonesiana.... indonesiana..... gmana rakyatnya mau bener ko para wakil rakyatnya kerjaanya tidur melulu pada saat tugas,.. ya mudah-mudahan aj, para bapak-bapak yang terhormat sadar deh, sebelum terlambat....
Sabtu, 12 November 2011
Viewer
The Tron-esque 3D gaming headset Sony showed off at CES this year has turned out not to be an elaborate joke – because they've only gone and made the Sony HMZ-T1 official, with a press release and rugged model shots and everything. Yes, you too can be as steely and serious about your personal 3D movie viewing as this chap, by picking up Sony's Personal 3D viewer which comes with two independent 0.7-inch HD OLED panels inside.You can use this to watch 3D movies at a "real" viewing angle of 45 degrees that apparently simulates a 20m away 750-inch cinema screen, while each panel separately displays HD video so there's no cross-talk or blurring to speak of (according to Sony's release, at least).
Virtualenglish
It's not just about the visuals, however; Sony also has Virtualphones Technology which, you may have guessed, is essentially built in headphones that simulate 5.1 surround sound. The general manager of home audio at Sony Europe, Anthony Koustelos, said (with an entirely straight face), "The clarity of sound and picture that the Personal 3D Viewer is able to deliver makes it just like a mini cinema – that's just for you."
It's not just about the visuals, however; Sony also has Virtualphones Technology which, you may have guessed, is essentially built in headphones that simulate 5.1 surround sound. The general manager of home audio at Sony Europe, Anthony Koustelos, said (with an entirely straight face), "The clarity of sound and picture that the Personal 3D Viewer is able to deliver makes it just like a mini cinema – that's just for you."
Not stylish
Unfortunately, we're yet to discover a UK release date or pricing for the headset, so you'll have to try and contain your excitement for the time being. However, the technology giant will be showing the headset off at IFA 2011 this week, where we'll endeavour to bring you another heads on with the updated hardware.
Yes we're going to look like idiots again, just for you.
Unfortunately, we're yet to discover a UK release date or pricing for the headset, so you'll have to try and contain your excitement for the time being. However, the technology giant will be showing the headset off at IFA 2011 this week, where we'll endeavour to bring you another heads on with the updated hardware.
Yes we're going to look like idiots again, just for you.
Sumber :
http://www.techradar.com/news/world-of-tech/sony-launches-personal-3d-viewer-1007735
opini :
dewasa ini viewer atau orang-orang sering menyebutnya sengan sebutan infocus, sangat pesat perkembanganya, tapi dari sekian besar Vendor-vendor yang memproduksi viewer saya pribadi suka dengan produk-produk dari SOny electronik, kenapa ? soalnya sony memiliki kualitas barang yang dapat di andalkan. disamping itu juga viewer dari sony sangat memuaskan dalam outputan proyektornya, cukup trang dan jelas.
Leadership
Kreiner menyatakan bahwa leadership adalah proses mempengaruhi orang lain yang mana seorang pemimpin mengajak anak buahnya secara sekarela berpartisipasi guna mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan Hersey menambahkan bahwa leadership adalah usaha untuk mempengaruhi individual lain atau kelompok. Seorang pemimpin harus memadukan unsur kekuatan diri, wewenang yang dimiliki, ciri kepribadian dan kemampuan sosial untuk bisa mempengaruhi perilaku orang lain.
Genetic Theory
Pemimpin adalah dilahirkan dengan membawa sifat-sifat kepemimpinan dan tidak perlu belajar lagi. Sifat utama seorang pemimpin diperoleh secara genetik dari orang tuanya.
Traits theory
Teori ini menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung pada karakter pemimpinnya. Sifat-sifat yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik, dan kemampuan sosial. Karakter yang harus dimiliki seseorang manurut judith R. Gordon mencakup kemampuan istimewa dalam:
Sedangkan Hersey menambahkan bahwa leadership adalah usaha untuk mempengaruhi individual lain atau kelompok. Seorang pemimpin harus memadukan unsur kekuatan diri, wewenang yang dimiliki, ciri kepribadian dan kemampuan sosial untuk bisa mempengaruhi perilaku orang lain.
Genetic Theory
Pemimpin adalah dilahirkan dengan membawa sifat-sifat kepemimpinan dan tidak perlu belajar lagi. Sifat utama seorang pemimpin diperoleh secara genetik dari orang tuanya.
Traits theory
Teori ini menyatakan bahwa efektivitas kepemimpinan tergantung pada karakter pemimpinnya. Sifat-sifat yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik, dan kemampuan sosial. Karakter yang harus dimiliki seseorang manurut judith R. Gordon mencakup kemampuan istimewa dalam:
- Kemampuan Intelektual
- Kematangan Pribadi
- Pendidikan
- Statuts Sosial Ekonomi
- Human Relation
- Motivasi Intrinsik
- Dorongan untuk maju
Ronggowarsito menyebutkan seorang pemimpin harus memiliki astabrata, yakni delapan sifat unggul yang dikaitkan dengan sifat alam seperti tanah, api, angin, angkasa, bulan, matahari, bintang.
Behavioral Theory
Karena ketyerbatasan peramalan efektivitas kepemimpinan melalui trait, para peneliti mulai mengembangkan pemikiran untuk meneliti perilaku pemimpin sebagai cara untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan. Konsepnya beralih dari siapa yang memiliki memimpin ke bagaimana perilaku seorang untuk memimpin secara efektif.
a. Authoritarian, Democratic & Laissez Faire
Penelitian ini dilakukan oleh Lewin, White & Lippit pada tahun 1930 an. Mereka mengemukakan 3 tipe perilaku pemimpin, yaitu authoritarian yang menerapkan kepemimpinan otoriter, democratic yang mengikut sertakan bawahannya dan Laissez - Faire yang menyerahkan kekuasaannya pada bawahannya.
b. Continuum of Leadership behavior.
Robert Tannenbaum dan Warren H Schmidt memperkenalkan continnum of leadership yang menjelaskan pembagian kekuasaan pemimpin dan bawahannya. Continuum membagi 7 daerah mulai dari otoriter sd laissez - faire dengan titik dengan demokratis.
c. Teori Employee Oriented and Task Oriented Leadership - Leadership style matrix.
Konsep ini membahas dua orientasi kepemimpinan yaitu
- Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan dimana perilaku pemimpinnya dalam penyelesaiannya tugasnya memberikan tugas, mengatur pelaksanaan, mengawasi dan mengevaluasi kinerja bawahan sebagai hasil pelaksanaan tugas.
- Kepemimpinan yang berorientasi pada pegawai akan ditandai dengan perilaku pemimpinnya yang memandang penting hubungan baik dan manusiawi dengan bawahannya.
Pembahasan model ini dikembangkan oleh ahli psikologi industri dari Ohio State University dan Universitas of Michigan. Kelompok Ohio mengungkapkan dua dimensi kepemimpinan, yaitu initiating structure yang berorientasi pada tugas dan consideration yang berorientasi pada manusia. Sedangkan kelompok Michigan memakai istilah job-centered dan employee-centered.
d. The Managerial Grid
Teori ini diperkenalkan oleh Robert R.Blake dan Jane Srygley Mouton dengan melakukan adaptasi dan pengembangan data penelitian kelompok Ohio dan Michigan.
Blake & Mouton mengembangkan matriks yang memfokuskan pada penggambaran lima gaya kepemimpinan sesuai denan lokasinya.
Dari teori-teori diatas dapatlah disimpulkan bahwa behavioral theory memiliki karakteristik antara lain:
- Kepemimpinan memiliki paling tidak dua dimensi yang lebih kompleks dibanding teori pendahulunya yaitu genetik dan trait.
- Gaya kepemimpinan lebih fleksibel; pemimpin dapat mengganti atau memodifikasi orientasi tugas atau pada manusianya sesuai kebutuhan.
- Gaya kepemimpinan tidak gifted tetapi dapat dipelajari
- Tidak ada satupun gaya yang paling benar, efektivitas kepemimpinan tergantung pada kebutuhan dan situasi
Situational Leadership
Pengembangan teori ini merupakan penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan teori yang ada sebelumnya. Dasarnya adalah teori contingensi dimana pemimpin efektif akan melakukan diagnose situasi, memilih gaya kepemimpinan yang efektif dan menerapkan secara tepat.
Empat dimensi situasi secara dinamis akan memberikan pengaruh terhadap kepemimpinan seseorang.
- Kemampuan manajerial : kemampuan ini meliputi kemampuan sosial, pengalaman, motivasi dan penelitian terhadap reward yang disediakan oleh perusahaan.
- Karakteristik pekerjaan : tugas yang penuh tantangan akan membuat seseorang lebih bersemangat, tingkat kerjasama kelompok berpengaruh efektivitas pemimpinnya.
- Karakteristik organisasi : budaya organisasi, kebijakan, birokrasi merupakan faktor yang berpengaruh pada efektivitas pemimpinnya.
- Karakteristik pekerja : kepribadian, kebutuhan, ketrampilan, pengalaman bawahan akan berpengaruh pada gaya memimpinnya.
a. Fiedler Contingency model
Model ini menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang paling efektif tergantung pada situasi yang dihadapi dan perubahan gaya bukan merupakan suatu hal yang sulit.
Fiedler memperkenalkan tiga variabel yaitu:
- task structure : keadaan tugas yang dihadapi apakah structured task atau unstructured task
- leader-member relationship : hubungan antara pimpinan dengan bawahan, apakah kuat (saling percaya, saling menghargai) atau lemah.
- Position power : ukuran aktual seorang pemimpin, ada beberapa power yaitu:
-> legitimate power : adanya kekuatan legal pemimpin
-> reward power : kekuatan yang berasal imbalan yang diberikan pimpinan
-> coercive power : kekuatan pemimpin dalam memberikan ancaman
-> expert power : kekuatan yang muncul karena keahlian pemimpinnya
-> referent power : kekuatan yang muncul karena bawahan menyukai pemimpinnya
-> information power : pemimpin mempunyai informasi yang lebih dari bawahannya.
b. Model kepemimpinan situasional 'Life Cycle'
Harsey & Blanchard mengembangkan model kepemimpinan situasional efektif dengan memadukan tingkat kematangan anak buah dengan pola perilaku yang dimiliki pimpinannya.
Ada 4 tingkat kematangan bawahan, yaitu:
- M 1 : bawahan tidak mampu dan tidak mau atau tidak ada keyakinan
- M 2 : bawahan tidak mampu tetapi memiliki kemauan dan keyakinan bahwa ia bisa
- M 3 : bawahan mampu tetapi tidak mempunyai kemauan dan tidak yakin
- M 4 : bawahan mampu dan memiliki kemauan dan keyakinan untuk menyelesaikan tugas.
Ada 4 gaya yang efektif untuk diterapkan yaitu:
- Gaya 1 : telling, pemimpin memberi instruksi dan mengawasi pelaksanaan tugas dan kinerja anak buahnya.
- Gaya 2 : selling, pemimpin menjelaskan keputusannya dan membuka kesempatan untuk bertanya bila kurang jelas.
- Gaya 3 : participating, pemimpin memberikan kesempatan untuk menyampaikan ide-ide sebagai dasar pengambilan keputusan.
- Gaya 4 : delegating, pemimpin melimpahkan keputusan dan pelaksanaan tugas kepada bawahannya.
Transformational Leadership
Robert house menyampaikan teorinya bahwa kepemimpinan yang efektif menggunakan dominasi, memiliki keyakinan diri, mempengaruhi dan menampilkan moralitas tinggi untuk meningkatkan karismatiknya. Dengan kharismanya pemimpin transformational akan menantang bawahannya untuk melahirkan karya istimewa.
Langkah yang dilaksanakan pemimpin ini biasanya membicarakan dengan pengikutnya bagaimana pentingnya kinerja mereka, bagaimana bangga dan yakinnya mereka sebagai anggota kelompok, bagaimana istimewanya kelompok yang akan menghasilkan karya luar biasa.
Beberapa contoh pemimpin transformational Lee Lacoca, Jack Welch
Sumber :
http://community.siutao.com/showthread.php/1684-Leadership-Teori-Kepemimpinan
opini :
kepemimpinan yang kredibel dan dapat dipercaya pada zaman sekarang di indonesia sulit di temukan, kebanyakan di negara kita mementingkan urusan perut dari pada urusan rakyat. bukannya saya mau menasehatin bapak-bapak yang terhormat yang menjadi aparatur negara, tapi cobalah ketika anda berkampanye mengumbar janji-janji manis, dan jika anda terpilih oleh rakyat tolong penuhi janji-janji saudara. menurut pengamatan saya belum pernah ada presiden yang benar-benar melaksanakan janji-janjinya pada waktu berkampanye. malahan pada saat dia terpilih menjadi calok rakyat ehh... nyatanya janji-janjinya hanyalan omomng kosong.!!!, tapi mudah-mudahan pada suatu hari nanti bangsa indonesia dipimpin oleh orang-orang yang sangat berpihak depada rakyat, memiliki ilmu agama yang mempuni, jujur dan adil, dan memajukan bangsa indonesia menjadi negara yang sejajar dengan negara-negara maju. Amin.....
new7wonders
Jakarta - Kemenangan Pulau Komodo di kompetisi New7Wonders of Nature disambut gembira Jusuf Kalla. Sebagai Duta Komodo, JK bangga bahwa seluruh masyarakat mendukung lewat vote Komodo untuk meraih kemenangan tersebut. "Komodo milik semua," kata JK di acara pengumuman pemenangan Komodo di Cafe Marley, SCBD, Sudirman, Jakarta, Sabtu (12/11/2011).
JK menjelaskan, banyak hikmah yang bisa dipetik dari kemenangan Komodo ini. Tahun-tahun belakangan ini, Indonesiabutuh kebangaan, karena kita memang butuh kebanggaan. Nah, salah satunya lewat Komodo.
"Jangan memperolokkan orang, tapi lihat hal yang dibuat. Karena kita ikhlas, tidak ada yang ingin dibayar," jelas JK. Dia melanjutkan, bangsa ini sangat gampang bersatu, asal ada tujuan jelas yaitu kebanggaan bangsa dan ada tujuan yang membahagiakan dan membanggakan semua orang. "Kita bahagia untuk mencapai ini. Dalam 5 hari semua terbalik, ibu-ibu sampe merah tangannya SMS terus. Ini melibatkan kira-kira 40 juta orang, rata-rata 5 kali SMS. Ada vote 200 juta," jelasnya.
Kemenangan ini pun akan dirayakan dengan pesta rakyat. "New7Wonders itu disamakan, tidak ada nomor 1 atau nomor 2. Kita melakukan pesta rakyat di Labuan Bajo," jelasnya. JK juga punya rencana untuk Pulau Komodo. Ke depan, mesti ada perbaikan dalam infrastruktur, ini tentu mesti dilakukan karena Komodo sudah populer.
"Soal jumlah wisatawan harus dibatasi karena konsepnya bukan mass tourism, tapi exclusive tourism. Konsepnya bukan murah tapi mahal. Misalnya sekarang 2 dollar tapi bisa 20 dollar AS. Di sana ada 4.500 komodo, yang bisa dilihat paling tidak 5. Jadi ditambah saja fasilitas sedikit, seperti ranger, tonggak-tonggak dan jalan ditambah sedikit," jelasnya.
JK menjelaskan, banyak hikmah yang bisa dipetik dari kemenangan Komodo ini. Tahun-tahun belakangan ini, Indonesiabutuh kebangaan, karena kita memang butuh kebanggaan. Nah, salah satunya lewat Komodo.
"Jangan memperolokkan orang, tapi lihat hal yang dibuat. Karena kita ikhlas, tidak ada yang ingin dibayar," jelas JK. Dia melanjutkan, bangsa ini sangat gampang bersatu, asal ada tujuan jelas yaitu kebanggaan bangsa dan ada tujuan yang membahagiakan dan membanggakan semua orang. "Kita bahagia untuk mencapai ini. Dalam 5 hari semua terbalik, ibu-ibu sampe merah tangannya SMS terus. Ini melibatkan kira-kira 40 juta orang, rata-rata 5 kali SMS. Ada vote 200 juta," jelasnya.
Kemenangan ini pun akan dirayakan dengan pesta rakyat. "New7Wonders itu disamakan, tidak ada nomor 1 atau nomor 2. Kita melakukan pesta rakyat di Labuan Bajo," jelasnya. JK juga punya rencana untuk Pulau Komodo. Ke depan, mesti ada perbaikan dalam infrastruktur, ini tentu mesti dilakukan karena Komodo sudah populer.
"Soal jumlah wisatawan harus dibatasi karena konsepnya bukan mass tourism, tapi exclusive tourism. Konsepnya bukan murah tapi mahal. Misalnya sekarang 2 dollar tapi bisa 20 dollar AS. Di sana ada 4.500 komodo, yang bisa dilihat paling tidak 5. Jadi ditambah saja fasilitas sedikit, seperti ranger, tonggak-tonggak dan jalan ditambah sedikit," jelasnya.
Sumber :
http://www.detiknews.com/read/2011/11/12/184636/1766207/10/menang-di-new7wonders-jk-komodo-milik-semua
opini :
adalah sebuah yayasan milik new 7 wonder sendiri, dalam dewasa ini yayasan ini sedang buming karena dia mengadakan sebuah kontes bisa dibilang begitu, yakni memilih 7 keajaiban dunia baru dalam bidang keajaiban alan, salah-satu filnalis dari yayasan tersebut adalah sebuah pulang yang berada di Nusa tenggara Barat ( NTB ),yang terletak di negara indonesia kitatercinta ini.
sampai sekarang yayasan ini masih di perdebatkan kredibelitasnya, lantaran kedutaan besar atau sering di sebut KEDUBES kita di Swiss, sangat meragukannya, tapi di lain sisi ada juga yang mempercayai bahwa yayasan tersebut sufah sangat kredibel, dan transparan dalam hal menilai finalis yang terdaftar. tapi telepas dari masalah kredibel atau tidaknya yayasan tersebut mudah-mudahan bukan jadi penghalang buat kita khususnya warna negara Indonesia untuk terus mendukung pulau KOMODO sebagai salah satu keajaiban 7 dunia baru.
dengan terpilihnya pulau KOMODO sebagai 7 keajaiban alam terbaru, besar kemungkinanya, indonesi lebih di kenal dimata dunia internasonal, kedua diharapkan pariwisata di Indonesia khusunya di NTB, yang ada pulau KOMODO didalamnya, menjadi tujuan pariwisata warga dunia. sekedar informasi jika anda ingin mendukung pulau KOMODO sebagai 7 keajaiban alam terbaru, caranya gampang, kita tinggal kirimkan sms dengan format : KOMODO kirim ke 9818, semoga dukungan kita bermanfaat bagi indonesia. Amin.....
sampai sekarang yayasan ini masih di perdebatkan kredibelitasnya, lantaran kedutaan besar atau sering di sebut KEDUBES kita di Swiss, sangat meragukannya, tapi di lain sisi ada juga yang mempercayai bahwa yayasan tersebut sufah sangat kredibel, dan transparan dalam hal menilai finalis yang terdaftar. tapi telepas dari masalah kredibel atau tidaknya yayasan tersebut mudah-mudahan bukan jadi penghalang buat kita khususnya warna negara Indonesia untuk terus mendukung pulau KOMODO sebagai salah satu keajaiban 7 dunia baru.
dengan terpilihnya pulau KOMODO sebagai 7 keajaiban alam terbaru, besar kemungkinanya, indonesi lebih di kenal dimata dunia internasonal, kedua diharapkan pariwisata di Indonesia khusunya di NTB, yang ada pulau KOMODO didalamnya, menjadi tujuan pariwisata warga dunia. sekedar informasi jika anda ingin mendukung pulau KOMODO sebagai 7 keajaiban alam terbaru, caranya gampang, kita tinggal kirimkan sms dengan format : KOMODO kirim ke 9818, semoga dukungan kita bermanfaat bagi indonesia. Amin.....
Auxiliary Verbs ( tugas 9 )
Auxiliary (Kata Bantu) digunakan bersama-sama dengan kata kerja lainnya untuk membantu mengekspresikan arti, atau khususnya mempunyai fungsi gramatikal. Di bawah ini akan kami jelaskan secara terperinci tentang Auxiliary Verbs. Selamat Belajar
Macam-macam Auxiliary Verb
- is, am, are
- be, been, being
- was, were
- do, does, did
- have, has, had
- can, could
- will, would
- may, might
- shall, should
- must
- ought to
- need, dare
Penggunaan Auxiliary Verb Linking Verbs
Adalah kata kerja bantu yang berfungsi untuk menghubungkan antara subyek dan predikat. Adapun kata kerja bantu yang dapat berfungsi sebagai linking (copulative) verb yaitu: To Be = (am, is, are, was, were, be, being dan been).
Contoh:
- She was at my house yesterday
- I am a doctor
To do, does, did dan done
Dapat berfungsi sebagai kata kerja biasa yang berarti mengerjakan.
Contoh:
- She did her homework yesterday.
- do my homework every day.
Sebagai kata kerja bantu dalam membentuk kalimat tanya, kalimat menyangkal (negative), atau jawaban singkat.
Contoh:
- Did you go to church yesterday?
- Does he come to your house?
- Do you know about Anne? Yes, I do.
Have - has dan had
Berfungsi sebagai kata kerja biasa yang berarti "mempunyai".
Contoh:
- I have a new care.
- She has much money.
- He had two cars last year.
Sebagai kata kerja bantu dalam membentuk Tense, misalnya present perfect tense, past perfect tense dan sebagainya.
Contoh:
- She has bought a new car.
- He had studies French.
- She has been working here for 12 years.
Penggunaan Modal Auxiliary
Catatan:
- Dalam sebuah kalimat tidak boleh ada dua buah modal auxiliary. Kalau Anda dihadapkan dengan 2 buah modals (Dalam bahasa Indonesia, misalnya, "saya harus bisa ..." maka modals yang kedua, harus diubah ke bentuk lain yang mempunyai sama arti.
- Kata Kerja sesudah modal auxiliaryharus bentuk pertama.
CAN
Dipakai untuk menyatakan:
1. Kesanggupan atau kemahiran seseorang.
- Contoh : She can sing beautifully.
- Contoh : Can speak English.
2. Minta izin.
- Contoh : Can I borrow your book?
- Contoh : Can I come to your house?
3. Kemungkinan.
- Contoh : She can be at home at noon.
- Contoh : He can be ill. (mungkin dia sakit).
COULD
Adalah bentuk Past Tense dari CAN dan bentuknya sama untuk semua subyek. Namun dalam penggunaannya tidak selamanya berarti past time (masa lalu).COULD dipakai untuk menyatakan:
1 Bentuk lampau dari Can.
- Contoh : Mary could sing a song when she was young.
- Contoh : She could not come here yesterday because she was ill.
2. Permintaan dengan sopan.
- Contoh : Could you help me now?
- Contoh : Could you take that book for me?
3. Kemungkinan.
- Contoh : She could be at home now, but she usually plays volleyball.
- Contoh : He could be very busy at that time.
SHALL
Digunakan untuk menyatakan:
1. Artinya "akan" dalam bentuk Future Tense.
- Contoh : I shall go to London tomorrow. (Saya akan pergi ke London besok).
- Contoh : We shall buy a new motorcycle next week.
2. Menawarkan Bantuan.
- Contoh : Shall I open the window?
- Contoh : Shall I make coffee for you?
3. Janji.
- Contoh : You shall have a motorcycle.(Saya janjikan anda akan dapat mempunyai sepeda motor).
- Contoh : I shall meet her tomorrow.
SHOULD
Digunakan untuk menyatakan:
1. Bentuk lampau dari shall.
- Contoh : When he come to my house I should go.
- Contoh : I should visit to your house before you came to my house.
2. Anjuran (Artinya "sebaiknya").
- Contoh : You are ill, you should go to the doctor soon.
- Contoh : She is tired, she should take a rest.
3. Keharusan
Dalam hal ini SHOULD sama artinya dengan Ought to.
- Contoh : You should (ought to) do your homework every day.
- Contoh : He should (ought to) study hard.
4. Dalam bentuk lampaunya berarti menunjukkan suatu kegiatan yang seharusnya dikerjakan tetapi kenyataannya tidak dikerjakan. Atau dapat juga berarti penyesalan dimasa lampau.
- Contoh : You should (ought to) have studied hard before take an exam. = Anda seharusnya belajar dengan keras sebelum mengikuti ujian. (Dalam kenyataannya Anda tidak belajar dengan keras, tetapi tetap mengikuti ujian).
- Contoh : John should (ought to) have gone to the dentist yesterday. (Dalam kenyataannya John tidak pergi ke dokter gigi kemarin - he did not go).
WILL
Digunakan untuk menyatakan:
1. Artinya "akan" dalam bentuk Future Ssimple Tense, dan sama dengan to be going to.
- Contoh : I will go to Jakarta next week. (=I am going to Jakarta next week).
- Contoh : She will come here soon.
2. Permintaan dengan sopan atau menawarkan.
- Contoh : Will you carry that bag for me?
- Conoth : Will you go with me?
WOULD
Digunakan untuk menyatakan:
1. Bentuk lampau dari Will yang berarti "akan".
- Contoh : He would be punished before he escaped.
- Conoth : She knows that it would be pleasant in Bali.
2. Suatu permohonan/permintaan dengan sopan.
- Contoh : Would you please help me?
- Contoh : Would you mind closing the window?
3. Jika digabung dengan kata LIKE menunjukkan hasrat atau keinginan.
- Contoh : I would like to eat.
- Contoh : Would you like to go there?
4. Digabung dengan kata "rather" menunjukkan arti Lebih suka (prefer).
- Contoh : I would rather be a doctor than a president.
- Contoh : I would rather have stayed home than went to the movies.
MAY
Kata kerja bantu yang berarti "boleh/mungkin" yang digunakan untuk menyatakan:
1. Permohonan izin.
- Contoh : May I borrow your motorcycle? Yes, you may. (Bolehkah aku pinjam sepeda motormu?)
- Contoh : May I go home now? No, you may not. (Bolehkah aku pulang sekarang?)
- Contoh : Henry may be late. (Mungkin Henry terlambat).
2. Permohonan atau harapan.
- Contoh : May you both the happy. (Mudah-mudahan Anda berdua bahagia).
- Contoh : May God bless you. (Mudah-mudahan Tuhan memberkati Anda).
MIGHT
Bentuk lampau (past tense) dari MAY, namun pemakaiannya jugs dapat untuk mass kini atau mass datang.
- Contoh : Alex might be late yesterday. (Mungkin Alex terlambat kemarin).
- Contoh : Please take an umbrella with you, It might rain. (Bawalah payung, hari mungkin hujan).
- Contoh : I told him that he might go home. (Saya beritahukan kepadanya bahwa ia boleh pulang).
- Contoh : You might try to be more careful.
MUST
Kata kerja bantu yang berarti harus atau wajib, digunakan untuk menyatakan:
1. Keharusan/mesti.
- Contoh : You must go now. (Anda harus pergi sekarang!)
- Contoh : I must do my homework soon. (Saya harus segera mengerjakan peker aan rumahku).
- Contoh : She must study hard. (Dia harus belajar keras).
2. Dalam kalimat menyangkal (negatif) dan membuat jawaban dari kalimat tanya, selalu digunakan NEED NOT atau Needn't bukan musn't (must not).
- Contoh : Must I go now? Yes, you must atau yes, you need.
- Contoh : Must she pay it? No, she needn't.
- Contoh : You needn't go now. (Anda tidak perlu pergi sekarang) bukan musn't.
- Contoh : She need not come here. again. (Dia tak perlu lagi datang ke sini).
3. Must not (musn't) menunjukkan (berarti) larangan atau tidak boleh.
- Contoh : You must not smoke in the class. (Anda dilarang merokok di dalam kelas).
- Contoh : Susan mustn't go there alone. (Susan tidak boleh (dilarang) pergi ke sana sendirian).
4. Must = Have to (she/he has to) berarti harus.
- Contoh : You must (have to) read this book. (Anda harus membaca buku ini).
- Contoh : She must (has to) go to school today. (Dia harus ke sekolah hari ini).
- Contoh : They must (or have to) work hard. (Mereka harus bekerja keras).
5. Must tidak mempunyai bentuk Past Tense. Bentuk lampau yang berarti "harus/mesti" adalah HAD TO, dan bentuknya sama untuk semua obyek.
- Contoh : I had to meet my sister yesterday. (Saya kemarin harus berjumpa saudara perempuanku).
- Contoh : She had to leave for Jakarta last week. (Dia harus meninggalkan Jakarta pekan lalu).
OUGHT TO = SHOULD
1. Kata kerja bantu yang artinya sebaiknya atau seharusnya.
- Contoh : She ought to be here now. (Dia seharusnya ada di sini sekarang).
- Contoh : Ought she to come here again? (Haruskah dia datang ke sini lagi?)
- Contoh : She asked me what ought to be typed. (Dia bertanya kepadaku apa yang harus diketik).
2. Menyatakan tugas/pekerjaan yang tidak terselesaikan/terpenuhi atau terabaikan. Biasanya dalam bentuk Perfect Infinitives
- Contoh : The work ought to have been finished last week. (Pekerjaan itu seharusnya sudah diselesaikan pekan lalu).
- Contoh : You ought not (oughtn't) to have crossed the road when the lights were red. (Anda seharusnya tidak menyeberang jalan ketika lampu berwarna merah).
- Contoh : You ought to have told him that the paint on that seat is wet. (Anda seharusnya sudah memberi tahu dia bahwa cat pada tempat duduk itu masih basah).
NEED
Need artinya "Perlu" dan digunakan sebagai:
1. Untuk membuat kalimat negatif dan jawaban dari pertanyaan yang memakai MUST
- Contoh : I must go now. (Positif).
- Contoh : I needn't go now. (Negatif). bukan: I mustn't go now, karena kalimat ini berarti.: (Saya dilarang pergi sekarang).
- Contoh : Must I go now? No, you needn't atau Yes, you must.
2. Sebagai kata kerja biasa yang berarti "perlu" dan mengalami perubahan bentuk. need - needs (Present Tense) needed - (Past Tense).
Dalam hal ini, bentuk interrogative dan negative-nya dibuat dengan auxiliary verb "do/does" untuk present tense, dan dengan "did" untuk past tense, sebagaimana umumnya kata kerja biasa.
- Contoh : They need some milk.
- Contoh : They don't need any milk.
- Contoh : Do they need any milk?
- Contoh : She doesn't need much money.
- Contoh : Did Ali need to meet with you?
- Contoh : Ali didn't need to go with you.
- Contoh : Ali need to go with you.
DARE
Artinya "berani" dan digunakan sebagai:
1. Kata kerja bantu
- Contoh : He dare go there alone. (Dia berani pergi sendirian ke sana)
- Contoh : Dare he do it?
- Contoh : I dare not to climb the tree.
Catatan:
"DARE" jika berfungsi sebagai Kata Kerja Bantu tidak memakai "S" untuk orang ketiga tunggal, jadi untuk kalimat nomor I, bukan: She/He dares.
2. Kata kerja biasa
Kalau DARE berfungsi sebagai kata kerja biasa, maka pemakaiannya sama seperti kata kerja biasa lainnya, yaitu dalam kalimat tanya dan negatif menggunakan auxiliary verb. Do/Does atau Did.
- Contoh : She doesn't dare to go there alone.
- Contoh : Does he dare to come here again?
- Contoh : I don't dare to climb the tree.
Dalam bentuk past tense, Dare mempunyai dua macaw bentuk yang dapat dipakai untuk kalimat tanya atau kalimat negatif .
- Contoh : He dared not to go there alone yesterday, atau He didn't dare (to) go three alone.
- Contoh : Dared he go there alone? atau Did he dare (to) go there alone?
- Contoh : She dared not visit me last week, atau She didn't dare (to) visit me last week.
Definisi conditional sentences ( tugas 10 )
Conditional Sentences merupakan kalimat yang digunakan untuk menyatakan pengandaian suatu peristiwa yang belum terjadi atau bahkan tidak mungkin terjadi. Kalimat pengandaian ini memiliki beberapa bentuk yang mewakili beragam bentuk waktu, dengan kata lain, bentuk kalimat pengandaian ini akan tergantung pada bentuk waktu peristiwa yang diandaikan. Berikut ini merupakan beberapa pola Conditional Sentences.
RUMUS|
Conditional 1
1. IF + S + Present Tense, S + Future Tense
Contoh :
- If it doesn’t rain, I will go shopping.
Real Condition : It will probably rain or not,
so I will probably go shopping or not.
Conditional 2
2. If + S + Past Tense, S + Past Future
Contoh :
-If you came home earlier, I would make you a cake
Real Condition : You don’t come home earlier,
So I don’t make a cake for you.
Conditional 3
3. If + s + Past Perfect, S + Future Past Perfect
Contoh :
- If you had studied hard, you would have passed the exam.
Real condition : you didn’t study hard, so you didn’t pass the exam
Sumber :
http://zifa-kireiwazifa.blogspot.com/2010/03/pengertian-conditional-sentences.html
- SUMBER : Google, buku GET SUCCES UN + SPMB B.INGGRIS
RUMUS|
Conditional 1
1. IF + S + Present Tense, S + Future Tense
Contoh :
- If it doesn’t rain, I will go shopping.
Real Condition : It will probably rain or not,
so I will probably go shopping or not.
Conditional 2
2. If + S + Past Tense, S + Past Future
Contoh :
-If you came home earlier, I would make you a cake
Real Condition : You don’t come home earlier,
So I don’t make a cake for you.
Conditional 3
3. If + s + Past Perfect, S + Future Past Perfect
Contoh :
- If you had studied hard, you would have passed the exam.
Real condition : you didn’t study hard, so you didn’t pass the exam
Sumber :
http://zifa-kireiwazifa.blogspot.com/2010/03/pengertian-conditional-sentences.html
- SUMBER : Google, buku GET SUCCES UN + SPMB B.INGGRIS
If Clause (tugas 11)
If Clause Type I
if + Simple Present, will-Future
Type I indicates what will happen, provided that a certain situation is given.
Examples:
If you send your order by fax, we will deliver the goods immediately.
If you invite me for lunch, I will help you with your presentation.
If Clause Type II
if + Simple Past, would + infinitive
Type II indicates what could happen if a present situation were different.
Examples:
If we had more employees, we would work more efficiently.
If we delivered poor quality, we would not be the leading company in our business.
If Clause Type III
if + Past Perfect, would + have + past participle
Type III indicates what could have happened in the past if a situation had been different then.
Examples:
If you had read the paper, you would have seen the advertisement.
If I had taken the bus, I would have been late
sumber : http://www.ego4u.com/en/business-english/grammar/conditional-sentences
sumber : http://khydayme.blogspot.com/2011/04/conditional-sentences-if-clause.html
if + Simple Present, will-Future
Type I indicates what will happen, provided that a certain situation is given.
Examples:
If you send your order by fax, we will deliver the goods immediately.
If you invite me for lunch, I will help you with your presentation.
If Clause Type II
if + Simple Past, would + infinitive
Type II indicates what could happen if a present situation were different.
Examples:
If we had more employees, we would work more efficiently.
If we delivered poor quality, we would not be the leading company in our business.
If Clause Type III
if + Past Perfect, would + have + past participle
Type III indicates what could have happened in the past if a situation had been different then.
Examples:
If you had read the paper, you would have seen the advertisement.
If I had taken the bus, I would have been late
sumber : http://www.ego4u.com/en/business-english/grammar/conditional-sentences
sumber : http://khydayme.blogspot.com/2011/04/conditional-sentences-if-clause.html
Artilkel Bhs Inggris (tugas 5)
Association football, more commonly known as football or soccer, is a sportplayed between two teams of eleven players with a spherical ball. At the turn of the 21st century, the game was played by over 250 million players in over 200 countries, making it the world's most popular sport.
The game is played on a rectangular field of grass or green artificial turf, with a goalin the middle of each of the short ends. The object of the game is to score by driving the ball into the opposing goal. In general play, the goalkeepers are the only players allowed to touch the ball with their hands or arms, while the field players typically use their feet to kick the ball into position, occasionally using their torso or head to intercept a ball in midair. The team that scores the most goals by the end of the match wins. If the score is tied at the end of the game, either a draw is declared or the game goes into extra time and/or a penalty shootout, depending on the format of the competition.
The Laws of the Game were originally codified in England by the Football Association in 1863 and have evolved since then. Association football is governed internationally by FIFA, which organises the FIFA World Cup every four years.
keterangan warna :
Biru = Subject
Pink = Verb
sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Association_football
sumber : http://2easy4share.blogspot.com/2011/11/contoh-artikel-bahasa-inggris.html
Senin, 07 November 2011
Intransitive Verbs (Kata Kerja Yang Tidak Membutuhkan Objek) ( Tugas 8)
Yaitu adalah kata kerja yang tidak memerlukan obyek, karena sudah dapat dipahami dengan sempurna makna kalimat tersebut.
Kata-kata kerja yang termasuk Intransitive verbs diantaranya adalah: Shine, come, sit, boil, sleep, fall, cry, dll.
Contoh:
Contoh:
Kata Kerja jenis ini diantaranya adalah: make, name, call, find, declare, suppose, consider, bring, give, appoint, seen, hear, dll.
Contoh:
Ada juga Kata Kerja tertentu yang mempunyai pola sebagai berikut:
Kata-kata kerja yang termasuk Intransitive verbs diantaranya adalah: Shine, come, sit, boil, sleep, fall, cry, dll.
Contoh:
- The baby cries.
- My mother is sleeping.
- The water boils.
- Ada juga beberapa kata kerja yang dapat berfungsi sebagai transitive maupun intransitive verbs.
- He drops his bottles. (transitif)
- The rain drops from the sky. (intransitif)
- The contestants still misunderstood then. (transitif)
- The contestants still misunderstood. (intransitif)
- They grow the rubber trees. (transitif)
- Rice grows in the fertile soil. (intransitif)
Contoh:
- He played the fool. (Dia bermain gila-gilaan).
- He laughs a hard laugh. (Dia tertawa lebar).
- He slept a sound sleep. (Dia tidur nyenyak).
- He died a miserable death. (Dia mati melarat).
Kata Kerja jenis ini diantaranya adalah: make, name, call, find, declare, suppose, consider, bring, give, appoint, seen, hear, dll.
Contoh:
- I will make you happy.
- I appoint him to be my assistant.
- Kata Kerja + Preposition + Object
- Kata Kerja + Preposition + Kata Kerja-ing
- We talked about the problem.
- She felt sorry for coming late.
Ada juga Kata Kerja tertentu yang mempunyai pola sebagai berikut:
- Kata Kerja + Object + Preposition + Kata Kerja-ing
- They accused me of telling lies.
- Do you suspect the man of being a spy?
- I congratulated Bob on passing the exam.
- What prevented him from coming to the party?
- I thanked her for being so helpful.
definisi transitive verb ( Tugas 7 )
DEFINISI VERB
Verbs adalah kata kerja yang menunjukan nama perbuatan yang dilakukan oleh subyek, namun mungkin juga menunjukan keadaan. Contoh :
• Amir comes from Jakarta
• My brother studies in japan
• She is beautiful
Dalam bahasa inggris ada bermacam-macam verb (kata kerja), namun dalam bagian ini hanya akan membahas beberapa macam kata kerja yang pokok saja.
II. MACAM-MACAM KATA KERJA
• Finite verb (ordinary verb) adalah kata kerja biasa yakni yang ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Bila dipakai dalam kalimat Tanya dan negative perlu memakai kata kerja bantu do, does, atau did.
b. Bentuknya dapat berubah-ubah oleh tenses
c. Memiliki bentuk-bentuk : invinitive, present partticple, gerund, past tense, present tense, past participle.
Contoh : she works hard (infinitive)
She is working (present participle)
She worked hard (past tense)
She has gone to bali (past participle)
• Auxiliary verbs (kata kerja bantu) adalah kata kerja yang digunakan bersama-sama dengan kata kerja lain untuk menyatakan tindakan atau keadaan, atau khususnya mempunyai fungsi grammatical.
• Linking verbs adalah kata kerja yang berfungsi menghubungkan antara subject dengan complementnya. Kata yang dihubungkan dengan subject tersebut dinamakan subject complement. Linking verbs yang umum adalah :
Be (am,is,are,was,etc) look stay
Appear remain taste
Become seem smell
Feel sound
grow
contoh :
• She looks serious
• The author is our guest
• Transitive verbs adalah kata kerja yang memerlukan object untuk menyempurnakan arti kalimat. Contohnya :
- He struck the board
- A dog bites the man
- You push the door
• Intransitive verbs adalah kata kerja yang tiidak memerlukan object, karena sudah dapat menunjukan arti yang sempurna. Contoh :
- The sun shines
- The cat slept
- The water boils
Notes :
1. Walaupun beberapa verbs adalah transitive verbs (memerlukan object) dan beberapa verbs yang lain intransitive verbs (tidak memerlukan object), namun kebanyakan verbs dalam bahasa inggris dapat menjadi transitive maupun intransitive. Contohnya :
- He drops his bottles (transitive)
The rain drops from the sky (intransitive)
- They grow rubber trees (transitive)
Rice grows in the fertile soils (intransitive)
2. Ada beberapa verb intransitive yang memakai object noun yang searti dengan verbnya sendiri. Ini disebut cognate object . contohnya :
- He laughs loudly
- He slept soundly
- He died a miserable death
3. Ada beberapa verb transitive dan intransitive walaupun ssudah mempunyai object tetapi artinya belum sempurna sebelum dengann ditambah dengan kata-kata lain yang dinamakan compplemennya. Kata-kata yang memerlukan komplemen adalah :
Make bring
Name give
Call appoint
Find seen
Declare hear
Suppose
Cconside
Contohnya :
- I make you happy
- I make him laugh
- She makes me understand nglish
4. Banyak verb yang memiliki pola (struktur)
Verb + preposition + object
Verbs + preposition + verb-ing
Contoh :
We talk about the problem
if the object is another verb, it ends in ing
beberapa verbs yang mempunyai struktur :
verb + preposition + verb-ing
contohnya : succeed of/ think about/ dream of/ approve of/ look forward/ insist on/ decide against. Dst
- Budi succeed in finding a good job
- Are you thinking of/about buying a house
5. Beberapa verbs tertentu mempunyai pola (struktur)
Verb + object + preposition + verb-ing
Contonhya :
1. They accused me of telling lies
2. Do you suspect the man of being a spay
3. I congratulated rina on passing the exam
4. I thanked her for being so helful
6. regular and irregular verbs
Regular verb adalah kata kerja berubah-ubah sesuai dengan bentuk tense dan perubahan kata kerja itu secara teratur.
Irregular verb adalah kata kerja yang mempunyai fungsi sama dengan regular verb tetapi perubahan kata kerja ini secara tidak teratur.
Ccontohnya :
Go - went – gone
See – saw –seen
Get – got - gotten
Verbs adalah kata kerja yang menunjukan nama perbuatan yang dilakukan oleh subyek, namun mungkin juga menunjukan keadaan. Contoh :
• Amir comes from Jakarta
• My brother studies in japan
• She is beautiful
Dalam bahasa inggris ada bermacam-macam verb (kata kerja), namun dalam bagian ini hanya akan membahas beberapa macam kata kerja yang pokok saja.
II. MACAM-MACAM KATA KERJA
• Finite verb (ordinary verb) adalah kata kerja biasa yakni yang ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Bila dipakai dalam kalimat Tanya dan negative perlu memakai kata kerja bantu do, does, atau did.
b. Bentuknya dapat berubah-ubah oleh tenses
c. Memiliki bentuk-bentuk : invinitive, present partticple, gerund, past tense, present tense, past participle.
Contoh : she works hard (infinitive)
She is working (present participle)
She worked hard (past tense)
She has gone to bali (past participle)
• Auxiliary verbs (kata kerja bantu) adalah kata kerja yang digunakan bersama-sama dengan kata kerja lain untuk menyatakan tindakan atau keadaan, atau khususnya mempunyai fungsi grammatical.
• Linking verbs adalah kata kerja yang berfungsi menghubungkan antara subject dengan complementnya. Kata yang dihubungkan dengan subject tersebut dinamakan subject complement. Linking verbs yang umum adalah :
Be (am,is,are,was,etc) look stay
Appear remain taste
Become seem smell
Feel sound
grow
contoh :
• She looks serious
• The author is our guest
• Transitive verbs adalah kata kerja yang memerlukan object untuk menyempurnakan arti kalimat. Contohnya :
- He struck the board
- A dog bites the man
- You push the door
• Intransitive verbs adalah kata kerja yang tiidak memerlukan object, karena sudah dapat menunjukan arti yang sempurna. Contoh :
- The sun shines
- The cat slept
- The water boils
Notes :
1. Walaupun beberapa verbs adalah transitive verbs (memerlukan object) dan beberapa verbs yang lain intransitive verbs (tidak memerlukan object), namun kebanyakan verbs dalam bahasa inggris dapat menjadi transitive maupun intransitive. Contohnya :
- He drops his bottles (transitive)
The rain drops from the sky (intransitive)
- They grow rubber trees (transitive)
Rice grows in the fertile soils (intransitive)
2. Ada beberapa verb intransitive yang memakai object noun yang searti dengan verbnya sendiri. Ini disebut cognate object . contohnya :
- He laughs loudly
- He slept soundly
- He died a miserable death
3. Ada beberapa verb transitive dan intransitive walaupun ssudah mempunyai object tetapi artinya belum sempurna sebelum dengann ditambah dengan kata-kata lain yang dinamakan compplemennya. Kata-kata yang memerlukan komplemen adalah :
Make bring
Name give
Call appoint
Find seen
Declare hear
Suppose
Cconside
Contohnya :
- I make you happy
- I make him laugh
- She makes me understand nglish
4. Banyak verb yang memiliki pola (struktur)
Verb + preposition + object
Verbs + preposition + verb-ing
Contoh :
We talk about the problem
if the object is another verb, it ends in ing
beberapa verbs yang mempunyai struktur :
verb + preposition + verb-ing
contohnya : succeed of/ think about/ dream of/ approve of/ look forward/ insist on/ decide against. Dst
- Budi succeed in finding a good job
- Are you thinking of/about buying a house
5. Beberapa verbs tertentu mempunyai pola (struktur)
Verb + object + preposition + verb-ing
Contonhya :
1. They accused me of telling lies
2. Do you suspect the man of being a spay
3. I congratulated rina on passing the exam
4. I thanked her for being so helful
6. regular and irregular verbs
Regular verb adalah kata kerja berubah-ubah sesuai dengan bentuk tense dan perubahan kata kerja itu secara teratur.
Irregular verb adalah kata kerja yang mempunyai fungsi sama dengan regular verb tetapi perubahan kata kerja ini secara tidak teratur.
Ccontohnya :
Go - went – gone
See – saw –seen
Get – got - gotten
PASSIVE VOICE ( Tugas 6)
- Definition (Pengertian) Kalimat Pasif yaitu kalimat yang ‘subjek-nya’ dikenai pekerjaan. Kalimat ini biasanya kata kerjanya diartikan “di” atau “ter”.
Aktif : Ahmad cleans the room everyday.
(Ahmad membersihkan ruangan itu setiap hari)
Pasif : The room is cleaned by Ahmad everyday
(Ruangan itu dibersihkan Ahmad setiap hari.
Basic pattern (Pola dasar) Subj + to be + V3 Bentuk to be tergantung pada “Tenses” dan “Subjek”. Bentuk to be:
Present : is, am, are
Past : was, were
Cont. : being
Perfect : been
future/modal : be
Contoh:
Contoh soal :
1. New products …… in the electronic exhibition in Jakarta Expo Centre a week ago.
a. display c. was displaying e. have displayed
b. displayed d. were displayed
Jawab: d (were displayed) : dipamerkan
a. display c. was displaying e. have displayed
b. displayed d. were displayed
Jawab: d (were displayed) : dipamerkan
2. We cannot swim in the swimming pool now, because it…………….now.
a. cleans c. is being cleaned e. has been cleaning
b. is cleaning d. has cleaned
Jawab: c (is being cleaned) : sedang dibersihkan
3. Geologists have explained the cause of earthquakes in terms of a theory…………..as plate tectonics.
a. knows c. which knows e. that known
b. knowing d. known
Jawab: d (known) : diperpendek dari “which is known”=known : yang dikenal
4. A : ‘What time will the delayed plane depart?’
B : ‘They say that it……………..soon.’
a. will announce c. is to announced e. announces
b. has announced d. will be announced
Jawab: d (will be announced) : akan diumumkan
5. A : ‘I’d like to reserve a single room for next week, please.’
B : ‘I’m sorry, Sir. Our hotel ………… until the end of this month.’
a. It is fully booked c. is fully booked e. will book
b. We booked d. booking it fully
Jawab: c (is fully booked) : dipesan (sudah penuh=fully). Kata ‘fully’ (ket. Penegas pada kalimat
pasif, diletakkan setelah to be sebelum Verb3)
Source : http://haarrr.files.wordpress.com/2009/03/passive.pdf
Minggu, 06 November 2011
definisi modifier dalam bahasa inggris (tugas 4)
modifier adalah sebuah frase atau klausa yang secara grammatical tidak berhubungan dengan apa yang dimaksudkan. Masalah yang paling umum adalah dengan Adjective Participial Phrase, khususnya ketika berada di awal kalimat. Masalah-masalah dengan Dangling Modifiers.
Ada 2 (dua) jenis masalah dengan Dangling Modifiers:
Pronoun sering tidak digunakan, sehingga frase pembuka kalimat tidak menjelaskan kata-kata yang mengikutinya.
- Tidak Jelas: Running across the street, the bus left.Frase atau kata dalam sebuah kalimat terlalu jauh dari kata yang menjelaskannya.
- Tidak Jelas: A dependable car, the family decided to buy the mini-van.
Mengatasi Masalah Dangling Modifiers
Ada 2 cara mengatasi Dangling Modifiers.
Induk kalimat dapat dibuat berdiri sendiri. Gunakan kata penghubung sebagai Anak Kalimat.
- Tidak Jelas: Running down the street, the house was on fire.
- Revisi: When the man ran down the street, the house was on fire.
Participial Construction dapat dibuat berdiri sendiri sedangkan Induk Kalimat menjelaskannya sehingga seolah-olah kata yang dijelaskannya itu berada di awal kalimat.Revisi: Running down the street, the man saw the house was on fire
Verb as complement (Tugas 3)
Transitive verb with complement (kata kerja transitif dengan pelengkap)
Kata-kata kerja transitif tertentu yang memerlukan bukan saja sebuah objek, melainkan juga kata atau kata kata lain untuk membuat predikasi lengkap, disebut transitive verbs of incomplete predication (Complemen) Kata atau kata-kata tambahan untuk membuat predikasi lengkap itu, disebut complement (komplemen/pelengkap).Complement dalam tujuh bentuk yang berbeda: kata benda, kata sifat, partisip, kata depan dengan objeknya, kata kerja infinitif, kata tambahan atau anak kalimat kata benda (a noun clause).
Kata-kata kerja transitif tertentu yang memerlukan bukan saja sebuah objek, melainkan juga kata atau kata kata lain untuk membuat predikasi lengkap, disebut transitive verbs of incomplete predication (Complemen) Kata atau kata-kata tambahan untuk membuat predikasi lengkap itu, disebut complement (komplemen/pelengkap).Complement dalam tujuh bentuk yang berbeda: kata benda, kata sifat, partisip, kata depan dengan objeknya, kata kerja infinitif, kata tambahan atau anak kalimat kata benda (a noun clause).
Subject
They
That grief
They
Verb
made
drove
found
Object
her
him
the boy
Complement
queen (kata benda)
mad (kata sifat)
still weeping (partisip)
Intransitive verb with complement (kata kerja intransitif dengan komplemen) Kata-kata kerja intransitif yang tidak membuat pengertian yang lengkap dengan sendirinya, tetapi memerlukan komplemen, disebut intransitive verbs of incomplete predication. Komplemen untuk kata kerja intransitif dalam bentuk yang sama jenisnya seperti komplemen untuk kata kerja transitif.
Subject
Cows
The woman
The horse
Verb
are
has fallen
continued
Complement
four-legged animals (benda)
sick (kata sifat)
running (partisip)
Source : http://2easy4share.blogspot.com/2011/11/komplemen-dalam-bahasa-inggris.html
Fungsi Kata Kerja (tugas 2)
Kata Kerja adalah bagian inti dari Tenses Bahasa Inggris. Kata kerja atau Verb pada rumus-rumus Tenses di blog ini, Kata kerja atau Verb ini sering saya singkat V saja. Jadi kalau V+ing artinya sama dengan Verb+ing, sering juga saya tulis sebagai “Ving” saja agar mudah.
Kata kerja dalam bahasa Inggris ada banyak bentuknya: V1, V2, V3, Ving.
Kata Kerja bentuk 1 atau saya singkat V1, yaitu kata kerja dasar, seperti: drink, go, write, read, participate, learn, study, dan sebagainya. Ada kata kerja bentuk ke 2, sering saya singkat V2. Kata kerja bentuk 3 ya V3. Serta Kata Kerja bentuk ING atau saya singkat Ving. Bagaimana cara menggunakan bentuk-bentuk kata
Kata kerja dalam bahasa Inggris ada banyak bentuknya: V1, V2, V3, Ving.
Kata Kerja bentuk 1 atau saya singkat V1, yaitu kata kerja dasar, seperti: drink, go, write, read, participate, learn, study, dan sebagainya. Ada kata kerja bentuk ke 2, sering saya singkat V2. Kata kerja bentuk 3 ya V3. Serta Kata Kerja bentuk ING atau saya singkat Ving. Bagaimana cara menggunakan bentuk-bentuk kata
kerja tersebut? Ada di masing-masing pelajaran Tenses Bahasa Inggris.
Perubahan Bentuk Kata Kerja, Perubahan bentuk Kata Kerja bentuk 1 (V1) ke bentuk kedua (V2) dan bentuk ke 3 (V2) ada yang beraturan (ada rumusnya) dan ada juga yang tidak beraturan (tidak ada rumusnya). Wah memamg inilah yang membuat bahasa Inggris ini menjadi rumit bagi kita orang Indonesia.
Kata Kerja Beraturan (Regular Verb):
Artinya ya mempunyai keteraturan bentuknya, ada rumusnya misalnya ditambah “D” atau “ED” seperti: live – lived – lived, play, played, played. Walaupun ada aturannya tetapi aturan perubahan tersebut masih ada beberapa. Daftar kata kerja beraturan ini pun panjang sekali. Saya sarankan Anda mempunyai buku Grammar Bahasa Inggris walaupun yang kecil dan sederhana, biasanya ada di sana. Memang Anda mau menulsinya disini satu per satu?.
Kata Kerja TIDAK Beraturan (Irregular Verb):
Nah ini tambah kacau lagi, tidak ada aturannya. Misalnya kata kerja “drink” berturut-turut untuk bentuk ke 1 sampai 3: drink-drank-drunk. Satu contoh lain lagi: break-broke-broken. Sekali lagi saya sarankan Anda mempunyai buku Grammar Bahasa Inggris ya. Di Blog Tenses Bahasa Inggris ini saya akan lebih fokus pada TENSES itu sendiri, agar Anda punya pengertian yang lengkap tentangnya.
Masih ingat V1, V2, V3 dan Ving? Jangan lupa apa itu artinya ya, karena akan sering dipergunakan dalam setiap pelajaran tenses bahasa inggris di blog ini.
Perubahan Bentuk Kata Kerja, Perubahan bentuk Kata Kerja bentuk 1 (V1) ke bentuk kedua (V2) dan bentuk ke 3 (V2) ada yang beraturan (ada rumusnya) dan ada juga yang tidak beraturan (tidak ada rumusnya). Wah memamg inilah yang membuat bahasa Inggris ini menjadi rumit bagi kita orang Indonesia.
Kata Kerja Beraturan (Regular Verb):
Artinya ya mempunyai keteraturan bentuknya, ada rumusnya misalnya ditambah “D” atau “ED” seperti: live – lived – lived, play, played, played. Walaupun ada aturannya tetapi aturan perubahan tersebut masih ada beberapa. Daftar kata kerja beraturan ini pun panjang sekali. Saya sarankan Anda mempunyai buku Grammar Bahasa Inggris walaupun yang kecil dan sederhana, biasanya ada di sana. Memang Anda mau menulsinya disini satu per satu?.
Kata Kerja TIDAK Beraturan (Irregular Verb):
Nah ini tambah kacau lagi, tidak ada aturannya. Misalnya kata kerja “drink” berturut-turut untuk bentuk ke 1 sampai 3: drink-drank-drunk. Satu contoh lain lagi: break-broke-broken. Sekali lagi saya sarankan Anda mempunyai buku Grammar Bahasa Inggris ya. Di Blog Tenses Bahasa Inggris ini saya akan lebih fokus pada TENSES itu sendiri, agar Anda punya pengertian yang lengkap tentangnya.
Masih ingat V1, V2, V3 dan Ving? Jangan lupa apa itu artinya ya, karena akan sering dipergunakan dalam setiap pelajaran tenses bahasa inggris di blog ini.
Source : http://tensesbahasainggris.com/kata-kerja
Subject-Verb Agreement (Tugas 1)
Rule (ketentuan) yang paling penting dalam bahasa Inggris adalah bahwa antara subject dengan verb harus in agreement. Artinya, jika subject-nya singular maka verb-nya juga harus singular. Sebaliknya, jika subject-nya plural maka verb-nya juga harus plural.
1. Singular subject – singular verb
Yang dimaksud dengan singular subject adalah subject pronoun he, she, dan it, atau nouns yang dapat digantikan dengan he, she atau it; Sedangkan yang dimaksud dengan singular verbs adalah verb1+es/s, is/was, serta verb phrase seperti: is/was + verb-ing/verb3, has +verb3, has been verb-ing dan has been verb3.
Pola-pola singular subject-singular verb disajikan pada tabel berikut:
Yang dimaksud dengan singular subject adalah subject pronoun he, she, dan it, atau nouns yang dapat digantikan dengan he, she atau it; Sedangkan yang dimaksud dengan singular verbs adalah verb1+es/s, is/was, serta verb phrase seperti: is/was + verb-ing/verb3, has +verb3, has been verb-ing dan has been verb3.
Pola-pola singular subject-singular verb disajikan pada tabel berikut:
Jika kalimatnya tidak menggunakan verb, kita gunakan to be
2. Plural subject – plural verb. Yang dimaksud dengan plural subject adalah subject pronouns seperti I, we, you, they, dan semua plural nouns. Sedangkan yang dimaksud dengan plural verbs adalah verbs dan verb phrase selain singular verbs di atas.Pola-pola plural subject-plural verb disajikan pada tabel berikut: Plural subject Plural verb Tense
Jika kalimatnya tidak menggunakan verb (kalimat nominal), maka digunakan to be : Plural subject Plural verb Tense
Contoh: Singular subject-singular verb Plural subject-plural verb
Bagaimana subject-verb agreement pada tensis lain yang tidak disebutkan di atas? Bentuk verb atau verb phrase pada tensis-tensis yang tidak disebutkan di atas baik ketika subject-nya singular maupun plural adalah sama.
Contoh:
The elevator worked very well yesterday. (Lift itu berfungsi dengan baik kemarin)
The elevators worked very well yesterday. (Lift-lift itu berfungsi dengan baik kemarin).
Andi had gone before Ani arrived. (Andi telah pergi sebelum Ani tiba).
Andi and Amir had gone before Ani arrived. (Andi dan Amir telah pergi sebelum Ani tiba).
My mother will go to Bali tomorrow. (Ibuku akan pergi ke Bali besok).
My mother and my father will go to Bali tomorrow. (Ibuku dan ayahku akan pergi ke Bali besok).
Jenny would have passed the test if she had studied well. (Jenny telah lulus ujian jika dia telah belajar dengan baik).
Jenny and Julie would have passed the test if they had studied well. (Jenny dan Julie telah lulus ujian jika mereka telah belajar dengan baik).
Pada contoh-contoh di atas, kita lihat bahwa subject-nya langsung diikuti oleh verb. Selanjutnya, mari kita bahas subject-verb agreement ketika subject dipisahkan oleh prepositional phrase atau oleh ungkapan-ungkapan (expression).
A. Subject – verb agreement ketika dipisahkan oleh prepositional phrase
Jika antara subject dengan verb dipisahkan oleh prepositional phrase(2 atau lebih kata yang diawali oleh preposition), prepositional phraseini tidak berpengaruh terhadap verb. Yang perlu diperhatikan adalah apa subject kalimatnya. Jika subject-nya singular maka verb-nya juga harus singular, sedangkan jika subject-nya plural maka verb-nya juga harus plural.Singular subject + (prepositional phrase) + singular verb
Plural subject + (prepositional phrase) + plural verb
Contoh:
The study of languages is very interesting. (singular subject) (Mempelajari bahasa sangat menarik) Several theories on this subject have been debated. (plural subject) (Beberapa teori tentang subyek ini telah diperdebatkan).The view of these disciplines varies from time to time. (singular subject) (Kajian tentang disiplin ilmu ini berubah-ubah dari waktu ke waktu)The danger of forest fires is not to be taken seriously. (singular subject) (Bahaya kebakaran hutan tidak ditangani secara serius) The effects of that crime are likely to be devastating. (plural subject) (Pengaruh kejahatan mungkin menghawatirkan) The fear of rape and robbery has caused many people to flee the cities. (singular subject). (Ketakutan terhadap pemerkosaan dan perampokan telah menyebabkan banyak orang meninggalkan kota-kota besar). The boys in the room are studying (plural subject). (Anak-anak di dalam kamar sedang belajar). B. Subject – verb agreement ketika dipisahkan oleh together with, along with, as well as
Selain prepositional phrase di atas, ekspresi-ekspresi seperti together with, along with, accompanied by, dan as well as, juga tidak berpengaruh terhadap verb.together with
along with
accompanied by
as well as (bersama-sama dengan)
(bersama sama dengan)
(ditemani oleh)
(begitu juga, dan)
Contoh:
The actress, along with her manager and some friends, is going to a party tonight. (Artis itu, bersama-sama dengan manager dan beberapa temannya, akan pergi ke pesta malam ini).Mr. Julianto, accompanied by his wife and children, is arriving tonight. (Pak Julianto, ditemani oleh istri dan anak-anaknya, akan tiba malam ini).
My wife as well as I is a volleyball player. (Istri saya begitu juga saya adalah seorang pemain bola volley). Penggunaan together with, along with, accompanied by, dan as well as, dalam pola seperti ini hanya menambahkan informasi tambahan. Jika ekspresi tersebut dihilangkan, makna inti dari kalimat tersebut tidak berubah, yaitu:
The actress is going to a party tonight.
Mr. Julianto is arriving tonight.
My wife is a volleyball player.
Sebaliknya, jika conjunction ‘and‘ digunakan untuk menggantikan ekspresi-ekspresi di atas, maka verb-nya berubah menjadi plural.
Contoh:
The actress and her manager are going to a party tonight.
Mr. Julinto and his wife and children are arriving tonight.
My wife and I are volleyball players. (Istri saya dan saya adalah pemain-pemain bola volley).
Source : http://swarabhaskara.com/parts-of-speech/subject-verb-agreement-part-1/
Minggu, 15 Mei 2011
Proposal Penelitian
Penulisan karya tulis ilmiah merupakan tugas akhir seorang mahasiswa apabila ingin menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Sayangnya tidak semua mahasiswa paham, mengerti cara melakukan penelitian. Bahkan banyak mahasiswa yang memiliki nilai A pada mata kuliah metodologi penelitian, akan tetapi mengalami kesulitan pada saat dia harus menuangkan kedalam sebuah tulisan. Tulisan yang baik tentunya tidak hanya dimengerti oleh pembuatnya akan tetapi yang lebih penting dapat menyampaikan informasi kepada pembaca apapun tingkat pendidikan dan profesinya.
Mengapa banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam membuat sebuah rencana penelitian?
Jawabanya, penelitian bukan cuma sebuah mata kuliah yang harus dihapalkan, lebih dari itu yaitu perilaku atau tindakan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan.
Mengapa pengetahuan?
Pengetahuan diperlukan untuk membuat konsep atau rancangan yang abstrak atau tidak nyata, sedangkan yang dimaksud dengan keterampilan adalah kemampuan merealisasikan atau menuliskan konsep yang telah dipikirkan menjadi sebuah hurup, kata, kalimat, paragraf, bab, dan laporan.
Mengapa kedua-duanya harus ada?
Mengapa banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam membuat sebuah rencana penelitian?
Jawabanya, penelitian bukan cuma sebuah mata kuliah yang harus dihapalkan, lebih dari itu yaitu perilaku atau tindakan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan.
Mengapa pengetahuan?
Pengetahuan diperlukan untuk membuat konsep atau rancangan yang abstrak atau tidak nyata, sedangkan yang dimaksud dengan keterampilan adalah kemampuan merealisasikan atau menuliskan konsep yang telah dipikirkan menjadi sebuah hurup, kata, kalimat, paragraf, bab, dan laporan.
Mengapa kedua-duanya harus ada?
Apakah tidak cukup nilai yang baik pada matakuliah prasyarat sebelumnya?
Jawabannya adalah pernahkah anda mengalami atau mendengar pembicaraan seorang mahasiswa yang mengalami kesulitan menuliskan kata-kata padahal menurut dia idenya sudah ada di kepala? Pernahkan anda mengalami atau melihat seorang mahasiswa yang sudah duduk didepan komputer dengan posisi siap mengetik, akan tetapi detik demi detik bahkan jam mungkin juga hari ternyata tidak satu kalimat pun yang berhasil ditulis.
Mungkin juga anda pernah mendapatkan atau mengalami sendiri, ide yang ada dikepala ternyata berbeda dengan apa yang dituliskan dikertas. Sehingga bukan hanya orang lain yang membaca, anda sendiri merasa tidak mengerti apa isi dari tulisan anda dan lebih parah lagi anda merasa tidak pernah menuliskan kalimat demi kalimat yang sedang anda baca.Sebenarnya langkah dalam membuat rencana penelitian atau prosposal penelitian tidak ada bedanya dengan aktivitas keseharian kita.
Loh kok bisa?
Maksudnya begini. Coba anda bayangkan langkah-langkah yang akan anda lakukan pada saat anda akan berganti pakaian setelah anda selesai mandi pagi. Sudah barang tentu yang harus anda bayangkan adalah urutannya atau pakaian mana yang harus terlebih dahulu dipakai. Sebelum langkah tersebut pasti anda sudah menentukan pakaian yang mana yang akan dipergunakan pada hari itu. Pemilihan pakaian pasti akan anda sesuaikan dengan mau kemana anda. Kembali pada langkah memakai baju, anda akan menggunakan pakaian dalam terlebih dahulu kemudian baru pakaian yang lebih luar. Apabila anda memakai pakaian luar di bagian dalam dan pakaian dalam diluar, analisis saya adalah: itu tidak dilakukan oleh orang normal kecuali anda memang superman.
Apa hubungan antara saya menjelaskan cara menggunakan pakaian dengan proposal penelitian?
Jawabannya adalah pernahkah anda mengalami atau mendengar pembicaraan seorang mahasiswa yang mengalami kesulitan menuliskan kata-kata padahal menurut dia idenya sudah ada di kepala? Pernahkan anda mengalami atau melihat seorang mahasiswa yang sudah duduk didepan komputer dengan posisi siap mengetik, akan tetapi detik demi detik bahkan jam mungkin juga hari ternyata tidak satu kalimat pun yang berhasil ditulis.
Mungkin juga anda pernah mendapatkan atau mengalami sendiri, ide yang ada dikepala ternyata berbeda dengan apa yang dituliskan dikertas. Sehingga bukan hanya orang lain yang membaca, anda sendiri merasa tidak mengerti apa isi dari tulisan anda dan lebih parah lagi anda merasa tidak pernah menuliskan kalimat demi kalimat yang sedang anda baca.Sebenarnya langkah dalam membuat rencana penelitian atau prosposal penelitian tidak ada bedanya dengan aktivitas keseharian kita.
Loh kok bisa?
Maksudnya begini. Coba anda bayangkan langkah-langkah yang akan anda lakukan pada saat anda akan berganti pakaian setelah anda selesai mandi pagi. Sudah barang tentu yang harus anda bayangkan adalah urutannya atau pakaian mana yang harus terlebih dahulu dipakai. Sebelum langkah tersebut pasti anda sudah menentukan pakaian yang mana yang akan dipergunakan pada hari itu. Pemilihan pakaian pasti akan anda sesuaikan dengan mau kemana anda. Kembali pada langkah memakai baju, anda akan menggunakan pakaian dalam terlebih dahulu kemudian baru pakaian yang lebih luar. Apabila anda memakai pakaian luar di bagian dalam dan pakaian dalam diluar, analisis saya adalah: itu tidak dilakukan oleh orang normal kecuali anda memang superman.
Apa hubungan antara saya menjelaskan cara menggunakan pakaian dengan proposal penelitian?
Memang tidak ada hubungan langsung kecuali anda harus berpakaian pada saat membuat proposal kalau tidak mau masuk angin…he..he.
Begini, berpakaian yang ternyata memiliki langkah-langkah, akan tetapi karena sering berpakaian sehingga kita tidak sadar bahwa urutan itu ada. Pembuatan proposal penelitian pun sama, ada langkah-langkahnya. Dengan kata lain pembuatan proposal penelitian harus dilakukan dengan sistematis. Betul, salah satu ciri sebuah karya ilmiah adalah ada unsur sistematis.
Yah…dari dulu saya juga tahu bahwa ada langkahnya… itu mungkin pernyataan yang muncul dalam benak anda pada saat menbaca ini. Bagus, kalau anda menyadarinya. Dengan demikian anda pasti mengetahui apa yang harus ada kerjakan pertama kali sebelum melakukan pekerjaan lain.
Baiklah karena kita sama-sama telah mengetahui bahwa penelitian itu membutuhkan langkah-langkah yang sistematis, maka saya akan menjelaskan dengan bahasa sederhana setiap langkah yang anda harus lewati apabila anda akan membuat suatu proposal penelitian. Serius Nih….. tadi?
Langkah Pertama: Mencari Masalah Penelitian dan pertanyaan penelitian.Langkah pertama yang harus dilakukan oleh calon peneliti pada saat akan merencanakan sebuah proposal penelitian adalah mencari masalah penelitian dan pertanyaan penelitian.
Pasti muncul pertanyaan pada benak anda, “bukankah judul itu lebih penting?”
Kembali ke cara anda berpakaian. Bukankah langkah pertama pada saat anda berpakaian karena anda tidak berpakaian, pakaian anda kotor atau mungkin pakaian yang ada pakai tidak sesuai dengan acara yang akan diikuti. Anggaplah masalah utamanya adalah anda tidak berpakaian.
Dari mana anda menyatakan masalahnya adalah tidak berpakaian?
Secara konsep, masalah adalah penyimpangan antara harapan dan kenyataan. Harapannya anda harus berpakaian apabila tidak mau menderita masuk angin, sementara pada saat itu anda tidak berpakaian sehingga kemungkinan besar anda akan masuk angin kalau tidak memakai pakaian. Dengan demikian masalah timbul yaitu anda tidak berpakaian. Lalu hubungannya dengan pertanyaan penelitian?
Setelah anda menyadari anda tidak berpakaian, maka timbul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.Bagaimana kalau saya tidak berpakaian?
2.Pakaian apa yang cocok dengan saya?
3.Apa yang harus saya pertimbangkan dalam memilih pakaian?
4.Apakah ada hubungan antara berpakaian dengan masuk angin?
5.Bagaimana persepsi masyarakat jika saya tidak berpakaian?
6.Dan sebagainya.
Ternyata dari satu masalah kita mendapatkan lebih dari satu pertanyaan. Begitu pula pada saat anda mendapatkan masalah penelitian maka anda akan mendapatkan banyak sekali pertanyaan penelitian. Satu pertanyaan penelitian minimal bisa anda jadikan satu judul penelitian. Dengan demikian langkah pertama anda adalah mencari masalah penelitian. Kemudian muncul kembali pertanyaan anda, darimana saya mendapatkan masalah penelitian? Pada saat menemukan masalah karena tidak berpakaian maka sebenarnya anda mendapatkan itu pengetahuan sebelumnya dari:
1. Pengalaman sendiri, mungkin anda pernah masuk angin akibat tidak berpakaian.
2. Orang lain, orang lain menyatakan bahwa kalau tidak berpakaian maka anda akan masuk angin.
3. Buku, apabila anda membaca buku cara berpakaian sesuai dengan acara resmi maka anda akan memilih pakaian sesuai dengan acara tersebut.
4. Penelitian, mungkin juga anda membaca hasil penelitian orang lain bahwa ada hubungan antara tidak berpakaian dengan masuk angin.
Kaitannya dengan cara mendapatkan masalah?
Masalah penelitian anda akan dapatkan dari:
1. Pengalaman sendiri, misalnya anda sebagai petugas kesehatan tentuanya anda akan mendapatkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan atau teori dengan kenyataan dan itulah masalah.
2. Orang lain, anda bergaul dengan orang lain tentunya orang yang ahli dibidangnya. Orang tersebut menyatakan ada masalah, dan anda mengambil masalah itu menjadi masalah penelitian anda.
3. Buku, tuntunan dari Allah SWT yang menyuruh kepada Nabi Muhammad SAW yang tidak dapat membaca adalah Ikro, Ikro, Ikro….Baca, Baca, Baca… Bacalah dengan nama Tuhanmu. Dengan membaca anda akan mendapatkan permasalahan, jadi Bacalah…
4. Penelitian, anda dapat membaca hasil penelitian orang lain dan disana anda mendapatkan masalah yang direkomendasikan oleh peneliti. Bisa juga anda melakukan penelitian kecil (small research) terkait sebuah topik yang anda senangi dan dari sana anda akan mendapatkan masalah.
Mudahkan? He he …
Alhamdulilah…
Setelah langkah pertama selesai maka anda akan menuju langkah selanjutnya yaitu menuliskan isi fikiran / masalah yang anda temukan dalam sebuah proposal penelitian:
Untuk menyamakan presepsi juga struktur ini dari proposal penelitian bagi mahasiswa STIKES BINA GENERASI, maka komponen pada pembuatan proposal penelitian merujuk pada buku panduan penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah dan skripsi yang dikeluarkan oleh institusi STIKes Biges pada halaman 7-8. Dimana secara garis besar memuat beberapa hal pokok yang akan saja jelaskan.
Latar belakang merupakan pembenaran (justifikasi) terhadap pemilihan masalah penelitian. Dalam latar belakang calon peneliti memaparkan:
1. mengapa penelitian tersebut harus dilakukan?
2. bagaimana kalau tidak dilakukan penelitian?
3. bagaimana kalau dilakukan penelitian?
Pada saat menjelaskan mengapa penelitian dilakukan, calon peneliti harus menjelaskan fenomena/masalah yang ada dilapangan sehingga menyebabkan perlunya untuk dilakukan penelitian. Dalam menjelaskan masalah, calon peneliti harus membandingkan antara harapan atau teori dengan kenyataan yang ada sehingga timbul kesenjangan (masalah). Fenomena yang ada dapat diperoleh dari:
1. hasil penelitian pendahuluan (small research)
2. hasil penelitian orang lain
3. instansi lain yang sesuai
4. pengalaman calon peneliti
Data atau fenomena tersebut disusun dengan menggunakan metode deduktif atau induktif (dari umum ke khusus atau dari khusus ke umum). Contoh menggunakan metode deduktif. Dalam kesempatan ini calon peneliti ingin menjelaskan data yang berasal dari organisasi kesehatan dunia, dinas kesehatan kabupaten, dinas kesehatan provinsi, departemen kesehatan, rumah sakit kabupaten atau kota, dan unit tertentu di rumah sakit kabupaten atau kota/puskesmas/masyarakat. Maka pada saat menuliskan calon meneliti mengurutkan data atau fenomena dari:
1. World Health Organization (WHO) (Dunia)
2. Depatemen Kesehatan (Indonesia)
3. Dinas Kesehatan Provinsi (Provinsi)
4. Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota (Kabupaten atau Kota)
5. Rumah Sakit/Puskesmas/Masyarakat
6. Unit Tertentu dari Rumah Sakit/Puskesmas/Masyarakat
Selanjutnya setelah menampilkan fenomena tersebut calon peneliti mengungkapkan masalah atau kesenjangan yang ada, dengan cara membandingkan antara harapan dan kenyataan. Hasil perbandingan tersebut menunjukan adanya kesenjangan yang harus dicari jalan pemecahannya. Salah satu pemecahannya adalah perlunya penelitian dilakukan untuk menjawab masalah tersebut. Setelah itu peneliti juga memberikan alasan apabila penelitian tidak dilakukan dan apabila penelitian dilakukan.
Contoh: Judul Penelitian “Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali”
Selanjutnya adalah menuliskan Rumusan Masalah penelitian
Masalah penelitian merupakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui penelitian yang akan dilakukan. Masalah penelitian ditulis dalam bentuk kalimat tanya.
Contoh:
Bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali?
Selanjutnya adalah menyampaikan tujuan penelitian
Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini dengan kata lain tujuan akhir dari penelitian ini.
Contoh:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan keataatan memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan tujuan yang ingin dicapai melalui variabel independen dan dependen. Apabila ada sub variabel dari independen maupun dependen maka dibuat juga dalam tujuan khusus.
Contoh:
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil yang memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali
b. Mengidentifikasi ketaatan ibu hamil yang memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali
c. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali berdasarkan tingkat pendidikan
d. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali berdasarkan usia
e. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali berdasarkan paritas
f. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali berdasarkan tingkat sosial ekonomi
Tahap Selanjutnya adalah Manfaat Penelitian:
Dalam menjelaskan manfaat penelitian calon peneliti harus menjelaskan manfaat dari penelitian yang akan dilakukan terhadap calon peneliti, profesi calon peneliti, tempat penelitian, instansi calon peneliti kalau mungkin manfaat untuk penelitian selanjutnya. Penjelasan tentang manfaat penelitian harus ditulis secara spesifik, artinya manfaat tersebut adalah manfaat dari penelitian yang akan dilakukan bukan dari yang lain.
Contoh:
1. Manfaat untuk peneliti
Melalui penelitian ini peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti pembelajaran terutama tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali
2. Manfaat untuk profesi keperawatan
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah memperkaya keilmuan dalam keperawatan terutama keperawatan maternitas tentang hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.
3. Manfaat untuk tempat penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi Rumah Sakit Umum Polewali terkait dengan hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.
4. Manfaat untuk Stikes Bina Generasi Polewali Mandar
Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai literatur ilmiah dalam bidang keperawatan maternitas terutama dalam hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.
5. Manfaat untuk penelitian selanjutnya
Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan dalam melanjutkan penelitian terkait dengan hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.
Selanjutnya Metode Penelitian:
Berikut ini contoh dari metode penelitian, akan tetapi setiap penelitian mempunyai metode-metode yang berbeda sesuai dengan tujuan yang ingin di capainya. Metode penelitian adalah cara penelitian itu dilakukan. Biasanya Metode penelitian terdiri dari:
1. Jenis Penelitian
2. Tempat Penelitian
3. Waktu Penelitian
4. Populasi, sampel dan sampling
5. Instrumen penelitian
6. Rencana analisa
7. Etika Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian dapat menunjukan sebuah cara memandang sebuah penelitian berdasarkan cara pandang tertentu. Misalnya: Jenis penelitian berdasarkan jenis data yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian dilihat dari cara pendekatan yaitu cross sectional (potong lintang) dan longitudinal. Jenis penelitian dilihat dari hubungan antar variabel yaitu deskriftif, korelasional, komparasi.
Begini, berpakaian yang ternyata memiliki langkah-langkah, akan tetapi karena sering berpakaian sehingga kita tidak sadar bahwa urutan itu ada. Pembuatan proposal penelitian pun sama, ada langkah-langkahnya. Dengan kata lain pembuatan proposal penelitian harus dilakukan dengan sistematis. Betul, salah satu ciri sebuah karya ilmiah adalah ada unsur sistematis.
Yah…dari dulu saya juga tahu bahwa ada langkahnya… itu mungkin pernyataan yang muncul dalam benak anda pada saat menbaca ini. Bagus, kalau anda menyadarinya. Dengan demikian anda pasti mengetahui apa yang harus ada kerjakan pertama kali sebelum melakukan pekerjaan lain.
Baiklah karena kita sama-sama telah mengetahui bahwa penelitian itu membutuhkan langkah-langkah yang sistematis, maka saya akan menjelaskan dengan bahasa sederhana setiap langkah yang anda harus lewati apabila anda akan membuat suatu proposal penelitian. Serius Nih….. tadi?
Langkah Pertama: Mencari Masalah Penelitian dan pertanyaan penelitian.Langkah pertama yang harus dilakukan oleh calon peneliti pada saat akan merencanakan sebuah proposal penelitian adalah mencari masalah penelitian dan pertanyaan penelitian.
Pasti muncul pertanyaan pada benak anda, “bukankah judul itu lebih penting?”
Kembali ke cara anda berpakaian. Bukankah langkah pertama pada saat anda berpakaian karena anda tidak berpakaian, pakaian anda kotor atau mungkin pakaian yang ada pakai tidak sesuai dengan acara yang akan diikuti. Anggaplah masalah utamanya adalah anda tidak berpakaian.
Dari mana anda menyatakan masalahnya adalah tidak berpakaian?
Secara konsep, masalah adalah penyimpangan antara harapan dan kenyataan. Harapannya anda harus berpakaian apabila tidak mau menderita masuk angin, sementara pada saat itu anda tidak berpakaian sehingga kemungkinan besar anda akan masuk angin kalau tidak memakai pakaian. Dengan demikian masalah timbul yaitu anda tidak berpakaian. Lalu hubungannya dengan pertanyaan penelitian?
Setelah anda menyadari anda tidak berpakaian, maka timbul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.Bagaimana kalau saya tidak berpakaian?
2.Pakaian apa yang cocok dengan saya?
3.Apa yang harus saya pertimbangkan dalam memilih pakaian?
4.Apakah ada hubungan antara berpakaian dengan masuk angin?
5.Bagaimana persepsi masyarakat jika saya tidak berpakaian?
6.Dan sebagainya.
Ternyata dari satu masalah kita mendapatkan lebih dari satu pertanyaan. Begitu pula pada saat anda mendapatkan masalah penelitian maka anda akan mendapatkan banyak sekali pertanyaan penelitian. Satu pertanyaan penelitian minimal bisa anda jadikan satu judul penelitian. Dengan demikian langkah pertama anda adalah mencari masalah penelitian. Kemudian muncul kembali pertanyaan anda, darimana saya mendapatkan masalah penelitian? Pada saat menemukan masalah karena tidak berpakaian maka sebenarnya anda mendapatkan itu pengetahuan sebelumnya dari:
1. Pengalaman sendiri, mungkin anda pernah masuk angin akibat tidak berpakaian.
2. Orang lain, orang lain menyatakan bahwa kalau tidak berpakaian maka anda akan masuk angin.
3. Buku, apabila anda membaca buku cara berpakaian sesuai dengan acara resmi maka anda akan memilih pakaian sesuai dengan acara tersebut.
4. Penelitian, mungkin juga anda membaca hasil penelitian orang lain bahwa ada hubungan antara tidak berpakaian dengan masuk angin.
Kaitannya dengan cara mendapatkan masalah?
Masalah penelitian anda akan dapatkan dari:
1. Pengalaman sendiri, misalnya anda sebagai petugas kesehatan tentuanya anda akan mendapatkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan atau teori dengan kenyataan dan itulah masalah.
2. Orang lain, anda bergaul dengan orang lain tentunya orang yang ahli dibidangnya. Orang tersebut menyatakan ada masalah, dan anda mengambil masalah itu menjadi masalah penelitian anda.
3. Buku, tuntunan dari Allah SWT yang menyuruh kepada Nabi Muhammad SAW yang tidak dapat membaca adalah Ikro, Ikro, Ikro….Baca, Baca, Baca… Bacalah dengan nama Tuhanmu. Dengan membaca anda akan mendapatkan permasalahan, jadi Bacalah…
4. Penelitian, anda dapat membaca hasil penelitian orang lain dan disana anda mendapatkan masalah yang direkomendasikan oleh peneliti. Bisa juga anda melakukan penelitian kecil (small research) terkait sebuah topik yang anda senangi dan dari sana anda akan mendapatkan masalah.
Mudahkan? He he …
Alhamdulilah…
Setelah langkah pertama selesai maka anda akan menuju langkah selanjutnya yaitu menuliskan isi fikiran / masalah yang anda temukan dalam sebuah proposal penelitian:
Untuk menyamakan presepsi juga struktur ini dari proposal penelitian bagi mahasiswa STIKES BINA GENERASI, maka komponen pada pembuatan proposal penelitian merujuk pada buku panduan penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah dan skripsi yang dikeluarkan oleh institusi STIKes Biges pada halaman 7-8. Dimana secara garis besar memuat beberapa hal pokok yang akan saja jelaskan.
Latar belakang merupakan pembenaran (justifikasi) terhadap pemilihan masalah penelitian. Dalam latar belakang calon peneliti memaparkan:
1. mengapa penelitian tersebut harus dilakukan?
2. bagaimana kalau tidak dilakukan penelitian?
3. bagaimana kalau dilakukan penelitian?
Pada saat menjelaskan mengapa penelitian dilakukan, calon peneliti harus menjelaskan fenomena/masalah yang ada dilapangan sehingga menyebabkan perlunya untuk dilakukan penelitian. Dalam menjelaskan masalah, calon peneliti harus membandingkan antara harapan atau teori dengan kenyataan yang ada sehingga timbul kesenjangan (masalah). Fenomena yang ada dapat diperoleh dari:
1. hasil penelitian pendahuluan (small research)
2. hasil penelitian orang lain
3. instansi lain yang sesuai
4. pengalaman calon peneliti
Data atau fenomena tersebut disusun dengan menggunakan metode deduktif atau induktif (dari umum ke khusus atau dari khusus ke umum). Contoh menggunakan metode deduktif. Dalam kesempatan ini calon peneliti ingin menjelaskan data yang berasal dari organisasi kesehatan dunia, dinas kesehatan kabupaten, dinas kesehatan provinsi, departemen kesehatan, rumah sakit kabupaten atau kota, dan unit tertentu di rumah sakit kabupaten atau kota/puskesmas/masyarakat. Maka pada saat menuliskan calon meneliti mengurutkan data atau fenomena dari:
1. World Health Organization (WHO) (Dunia)
2. Depatemen Kesehatan (Indonesia)
3. Dinas Kesehatan Provinsi (Provinsi)
4. Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota (Kabupaten atau Kota)
5. Rumah Sakit/Puskesmas/Masyarakat
6. Unit Tertentu dari Rumah Sakit/Puskesmas/Masyarakat
Selanjutnya setelah menampilkan fenomena tersebut calon peneliti mengungkapkan masalah atau kesenjangan yang ada, dengan cara membandingkan antara harapan dan kenyataan. Hasil perbandingan tersebut menunjukan adanya kesenjangan yang harus dicari jalan pemecahannya. Salah satu pemecahannya adalah perlunya penelitian dilakukan untuk menjawab masalah tersebut. Setelah itu peneliti juga memberikan alasan apabila penelitian tidak dilakukan dan apabila penelitian dilakukan.
Contoh: Judul Penelitian “Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali”
Selanjutnya adalah menuliskan Rumusan Masalah penelitian
Masalah penelitian merupakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui penelitian yang akan dilakukan. Masalah penelitian ditulis dalam bentuk kalimat tanya.
Contoh:
Bagaimana hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali?
Selanjutnya adalah menyampaikan tujuan penelitian
Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini dengan kata lain tujuan akhir dari penelitian ini.
Contoh:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan keataatan memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan tujuan yang ingin dicapai melalui variabel independen dan dependen. Apabila ada sub variabel dari independen maupun dependen maka dibuat juga dalam tujuan khusus.
Contoh:
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil yang memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali
b. Mengidentifikasi ketaatan ibu hamil yang memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali
c. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali berdasarkan tingkat pendidikan
d. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali berdasarkan usia
e. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali berdasarkan paritas
f. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil dan memeriksakan diri ke Rumah Sakit Umum Polewali berdasarkan tingkat sosial ekonomi
Tahap Selanjutnya adalah Manfaat Penelitian:
Dalam menjelaskan manfaat penelitian calon peneliti harus menjelaskan manfaat dari penelitian yang akan dilakukan terhadap calon peneliti, profesi calon peneliti, tempat penelitian, instansi calon peneliti kalau mungkin manfaat untuk penelitian selanjutnya. Penjelasan tentang manfaat penelitian harus ditulis secara spesifik, artinya manfaat tersebut adalah manfaat dari penelitian yang akan dilakukan bukan dari yang lain.
Contoh:
1. Manfaat untuk peneliti
Melalui penelitian ini peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti pembelajaran terutama tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali
2. Manfaat untuk profesi keperawatan
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah memperkaya keilmuan dalam keperawatan terutama keperawatan maternitas tentang hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.
3. Manfaat untuk tempat penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi Rumah Sakit Umum Polewali terkait dengan hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.
4. Manfaat untuk Stikes Bina Generasi Polewali Mandar
Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai literatur ilmiah dalam bidang keperawatan maternitas terutama dalam hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.
5. Manfaat untuk penelitian selanjutnya
Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan dalam melanjutkan penelitian terkait dengan hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan ketaatan dalam memeriksakan diri selama kehamilan di Rumah Sakit Umum Polewali.
Selanjutnya Metode Penelitian:
Berikut ini contoh dari metode penelitian, akan tetapi setiap penelitian mempunyai metode-metode yang berbeda sesuai dengan tujuan yang ingin di capainya. Metode penelitian adalah cara penelitian itu dilakukan. Biasanya Metode penelitian terdiri dari:
1. Jenis Penelitian
2. Tempat Penelitian
3. Waktu Penelitian
4. Populasi, sampel dan sampling
5. Instrumen penelitian
6. Rencana analisa
7. Etika Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian dapat menunjukan sebuah cara memandang sebuah penelitian berdasarkan cara pandang tertentu. Misalnya: Jenis penelitian berdasarkan jenis data yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian dilihat dari cara pendekatan yaitu cross sectional (potong lintang) dan longitudinal. Jenis penelitian dilihat dari hubungan antar variabel yaitu deskriftif, korelasional, komparasi.
Tempat Penelitian
Tempat penelitian menunjukan dimana penelitian akan dilakukan. Disini calon peneliti harus secara lengkap menjelaskan tentang rencana penelitian akan dilakukan. Apabila tempat penelitian dilakukan di lebih dari satu tempat maka calon peneliti harus menjelaskan dimana saja penelitian tersebut.
Waktu Penelitian
Dalam menjelaskan waktu penelitian, calon peneliti harus menjelaskan dari mulai perencanaan sampai dengan publikasi. Kebanyakan calon peneliti mengambarkan waktu penelitian dalam bentuk tabel rencana penelitian.
Populasi,
Dalam menjelaskan populasi, calon peneliti harus menjelaskan berapa besar populasi yang menjadi target dalam penelitian tersebut. Target populasi adalah populasi yang akan digunakan untuk melakukan generalisasi dari sebuah penelitian.
Sampling
Dalam menjelaskan sampling calon peneliti dengan cara apa mengambil sampel. Dalam menentukan jenis sampling seorang peneliti harus mempertimbangkan populasi target, metode penelitian, dan jenis pendekatan.
Sampel
Dengan menggunakan tehnik sampling yang baik calon peneliti dapat menentukan ukuran sample dari sebuah penelitian. Sample merupakan subjek penelitian yang terlibat langsung dalam penelitian. Hasil dari sample tersebut pada akhir penelitian akan digeneralisasi pada populasi target.
Instrumen Penelitian
Validitas
Reliabilitas
Jenis Data
Data Primer dan Data Sekunder
Rencana Analisis Data
Univariat
Tujuan dari analisis univariat (deskriftif) adalah menjelaskan / mendeskripsikan karakteistik masing-masing variabel yang diteliti. Pada dasarnya analisis ini digunakan untuk meringkas data menjadi ukuran tengah dan ukuran variasi. Ringkasan tersebut selanjutnya dibandingkan dengan gambaran dari subjek yang lain. Dalam meringkas data numerik ukuran tengah yang biasa dipergunakan adalah mean, median, dan modus. Sedangkan nilai tengah diantaranya range, jarak inter quartil, standar deviasi.Bivariat Analisis ini digunakan untuk menghuji hubungan atau pengaruh dari dua buah variabel. Jenis uji bivariat disesuaikan dengan jenis data dari masing-masing variabel.
Etika Penelitian
Dalam menjelaskan etika penelitian calon peneliti harus menjelaskan masalah etik yang mungkin terjadi. Masalah etik tersebut dijelaskan oleh calon peneliti secara jelas termasuk cara mengatasi masalah etik tersebut.Beberapa masalah etik yang biasa terjadi dalam penelitian adalah: hak untuk self determination; hak terhadap privacy dan martabat; hak terhadap anonymity dan confidentiality; hak untuk mendapatkan penanganan yang adil; dan hak terhadap perlindungan dari ketidaknyamanan atau kerugian. Hak self determination memberikan otonomi kepada subjek penelitian untuk membuat keputusan secara sadar, bebas dari paksaan untuk berpartisipasi atau tidak berpartisipasi dalam penelitian ini atau untuk menarik diri dari penelitian ini. Sedangkan hak terhadap privacy dan dignity memberikan kesempatan kepada subjek penelitian untuk menentukan waktu, dan situasi dimana dia terlibat. Dengan hak ini pula informasi yang didapatkan di subjek penelitian tidak boleh dikemukakan kepada umum tanpa persetujuan dari yang bersangkutan. Sementara itu hak anonymity dan confidentiality didasari atas hak kerahasiaan, subjek penelitian memiliki hak untuk tidak ditulis namanya atau anonim dan memiliki hak untuk berasumsi bahwa data yang dikumpulkan akan dijaga kerahasiaanya.
Alhamdulillah….
Semoga catatan kecil ini bisa sedikit membantu anda…..
Amien…. Segala puji bagi allah swt yang menguasai langit dan bumi….
Senin, 11 April 2011
Laporan
Laporan adalah karangan yang berisikan paparan peristiwa/kegiatan yang telah dilakukan.
Laporan dapat berupa laporan perjalanan, laporan kegiatan atau laporan pengamatan.
Topik laporan adalah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam laporan.
Laporan dapat berupa laporan perjalanan, laporan kegiatan atau laporan pengamatan.
Topik laporan adalah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam laporan.
Ciri laporan yang baik :
- Ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas.
- Didasarkan oleh fakta yang benar dan meyakinkan.
- Disajikan secara lengkap.
- Menarik dan enak dibaca.
Kerangka laporan :
1. Pendahuluan
1. Pendahuluan
- Berisi latar belakang sebuah kegiatan dilaksanakan.
- Berisi rincian kegiatan yang dilakukan beserta hasilnya.
- Kegiatan yang dilaporkan lengkap dengan nama, tempat, waktu, dan orang yang terlibat dalam kegiatan.
- Berisi kesimpulan dari laporan.
Jenis-jenis Laporan, antara Lain :
- Laporan keuangan, adalah laporan bulanan untuk mengetahui, pemasukan dan pengeluaran yang di hasilkan setiap bulannya, biasanya di buat dalam satu bulan sekali, atau tahunan.
- Laporan Resmi. adalalah laporan yang di buat untuk mengetahui inti sari dari sebuah acara, seperti seminar, workshop, dan lain-lain.
Sabtu, 09 April 2011
Membuat judul dan abstrak dalam penyusunan skripsi, tesis, disertasi, proposal atau karya ilmiah
Seorang researcher atau peneliti, sesudah melakukan sebuah penelitian, sangat disarankan untuk segera memublikasikan hasil penelitiannya. Karena banyak sekali manfaat yang akan diperoleh dengan memublikasikan hasil penelitian, terutama sekali adalah adanya tindak lanjut dari hasil penelitian (pengembangan) atau untuk menghindari tema yang sama dari penelitian itu sendiri. Banyak sekali cara yang bisa dilakukan researcher dalam memublikasikan hasil penelitiannya, diantaranya bisa dilakukan dengan melalui presentasi pada seminar ataupun melalui jurnal-jurnal ilmiah, lokal maupun internasional. Pada sesi kali ini kita akan membahas bagaimana menulis judul dan abstrak.
Judul
Bagaimana cara menulis judul yang baik? atau lebih tepatnya mungkin bagaimana kita menarik perhatian calon pembaca artikel kita dengan judul? Menurut buku, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, judul yang kita buat harus mencerminkan isi keseluruhan makalah. Kedua adalah, usahakan judul yang dibuat menjawab pertanyaan ataupun menawarkan sebuah jawaban. Bisa juga anda membuat tulisan mengenai sesuatu hal yang sedang ramai dibicarakan, misalnya saat ini sedang ramai mengenai masalah isu pemanasan global. Cobalah buat sebuah judul artikel ilmiah mengenai hal ini, niscaya orang yang membaca judul ini akan tertarik untuk membaca keseluruhan artikel Anda.
Abstrak
Setelah judul, sebelum orang lain memutuskan untuk membaca artikel ilmiah anda yang mereka lakukan adalah membaca abstrak. Abstrak menjadi salah satu bagian terpenting dalam sebuah artikel ilmiah. Keputusan apakah seseorang tertarik dengan artikel yang anda buat sebagian besar ditentukan setelah membaca abstrak. Untuk itu, apa yang sebenarnya dibutuhkan dalam membuat sebuah abstrak?? Ada 4 langkah penting yang harus dilaksanakan, yaitu :
- Ciptakan ruang penelitan, hal ini dapat dilakukan dengan cara: (a) Nyatakan pentingnya bidang yang anda teliti (bisa ditunjukkan dengan banyaknya penelitian di bidang yang sama), (b) Tunjukkan kekurangan artikel ilmiah yang telah ada (dalam bidang yang sama tentu saja), (c) Tunjukkan tujuan artikel ilmiah anda.
- Uraikan metodologi penelitian dengan jelas
- Nyatakan hasil penelitian (dengan singkat dan jelas tentu saja)
- Evaluasi-lah hasil penelitian yang telah dilakukan (kesimpulan artikel)
Abstrak merupakan rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat. Untuk makalah, biasanya abstrak itu hanya terdiri dari satu atau dua paragraf saja. Sementara itu untuk thesis dan tugas akhir, abstrak biasanya dibatasi satu halaman. Untuk itu isi dari abstrak tidak perlu “berbunga-bunga” dan berpanjang lebar, cukup langsung kepada intinya saja. Memang kesulitan yang dihadapi adalah bagaimana merangkumkan semua cerita dalam satu halaman. Justru itu tantangannya. Ada juga tulisan ilmiah yang membutuhkan extended abstract. Kalau yang ini merupakan abstrak yang lebih panjang, yang biasanya disertai dengan data-data yang lebih mendukung. Biasanya extended abstract ini dibutuhkan ketika kita mengirimkan makalah untuk seminar atau konferensi. Ini sebagian dari review saya terhadap hasi penelitian yang sudah jadi. Kebanyakan abstrak di susun atas ‘jumlah bab’ pada laporan penelitian. Jika suatu laporan/skripsi terdiri dari 5 bab: (1) pendahuluan, (2) kajian pustaka, (3) metodologi, (4) analisis dan pembahasan, (5) penutup. Maka hendaknya menulis abstrak sebagai berikut :
- Paragraf pertama ringkasan dari ‘latar belakang/pendahuluan’
- Paragraf kedua ringkasan dari ‘kajian teori’
- Paragraf ketiga ringkasan dari ‘metodologi’
- Paragraf keempat ringkasan dari ‘analisis dan pembahasan’
- Paragraf kelimaringkasan dari ‘penutup/kesimpulan dan saran’
Langganan:
Postingan (Atom)